24 November 2024
Kenapa Nakhoda, Bukan Nahkoda?

Ilustrasi: PNGtree.com

Dalam mesin pencarian Google, ketika kita klik kata “nahkoda”, terdapat sekitar 1.210.000 hasil.

Lalu, coba kita klik kata “nakhoda”, ada sekitar 3.000.000 hasil. Dari data tersebut, kata nahkoda ternyata lumayan banyak digunakan. Sementara itu, kata nakhoda lebih banyak dipakai. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga menjadikan kata nakhoda sebagai bentuk baku dari varian nahkoda.

Coba kita telusuri kenapa kata nakhoda lebih disarankan digunakan alih-alih kata nahkoda.

Nakhoda diserap dari bahasa Persia “nakhuda”. Nakhuda—dalam bahasa Inggris ditulis nakhodeh, nakhudah, nakhooda, nakhoda, ataupun nakhodi—merupakan istilah dalam bahasa Persia yang secara harfiah berarti ”kapten (kapal)” untuk bidang kemiliteran dan “pelaut ulung/juragan kapal” untuk bidang pelayaran. Nakhuda berasal dari kata “nav” dari bahasa Persia kuno yang artinya “kapal” dan “khuda” dari bahasa Persia pertengahan yang berarti “master/kapten”. Jadi, nakhuda bisa diartikan “kapten kapal” atau “lord of the ship”.

Berdasarkan sejumlah literatur, dulu julukan nakhoda disematkan kepada muslim dan Yahudi Kamili yang memiliki kapal pedagang asal Persia, yang menyeberangi Teluk Persia untuk berdagang di wilayah pesisir lain di dunia. Di Iran selatan, ada sebuah kota bernama Nakhl-e Nakhoda, yang berada di Provinsi Hormozgan, Teluk Persia. Warga bermarga nakhuda ditemukan di wilayah Iran selatan dan sejumlah kecil di pesisir dunia, seperti di Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Yaman, Oman, Pakistan, Malaysia, dan India.

Gelar nakhoda secara historis juga dikaitkan dengan penyelaman mutiara. Dalam bahasa Arab Teluk modern hal itu disebut “qubtan” alias kapten.

Kapal penyelaman mutiara Arab biasanya akan melaut bersama seorang nakhoda, seorang asisten yang disebut mijadimi, seorang penyanyi (nahham), sekitar delapan penyelam (ghais), dan sepuluh pengangkut (saib). Juru masak di kapal itu bernama jallas. Perahu yang lebih besar bahkan menyertakan seorang muttawa untuk memimpin salat.



Baca Juga: Selaksa Peristiwa; Selaksa Makna



Ada Apa dengan Nakhoda

– Omong-omong soal nakhoda, ingatan saya melayang ke (almarhum) Prof Dr Adrian Bernard Lapian, salah seorang sejarawan terkemuka Indonesia yang berfokus pada sejarah kemaritiman di Nusantara. Julukan “Nakhoda Sejarah Maritim Asia Tenggara” melekat pada Prof Lapian, sejak dicetuskan oleh seorang guru besar sejarah dari Universitas Malaysia pada 1998.

– Pada Desember 1991, Kapten Kartini muda menakhodai KM AWU milik PT Pelni yang berlayar dari Jerman menuju Indonesia. Wanita yang masuk di sekolah Akademi Ilmu Pelayaran pada 1966 itu pun tercatat dalam sejarah sebagai nakhoda wanita pertama di Indonesia.

– Untuk menjadi nakhoda, seseorang harus mempelajari ilmu atau keahlian nautika—ilmu tentang kelautan atau pembuatan kapal. Selain ilmu mengemudikan kapal, ia mesti belajar menjadi perwira jaga untuk navigasi laut.

–  Dalam dunia kemaritiman, ada pepatah nakhoda tenggelam bersama kapalnya. Istilah dalam bahasa Inggris-nya: the captain goes down with the ship. Ini merupakan sebuah tradisi yang di dalamnya seorang nakhoda alias kapten kapal memegang tanggung jawab penuh terhadap kapal beserta setiap orang di dalamnya sampai titik penghabisan, meskipun ia harus rela mati untuk itu. Kendati sering dikaitkan dengan tenggelamnya kapal Titanic pada 1912 bersama nakhodanya, Edward Smith, tradisi ini disebut telah berlangsung 11 tahun sebelumnya. Dalam banyak kejadian, nakhoda adalah orang terakhir yang berada di kapal. Namun, sebaliknya, ada “pengecualian” untuk kapal-kapal yang diizinkan ditinggalkan nakhodanya dengan maksud pencegahan agar tidak direbut musuh atau ditangkap karena spionase. Dalam kasus lain, seorang nakhoda yang memutuskan menyelamatkan dirinya dengan merugikan awak, kapal, atau misinya, serta mengabaikan tanggung jawab sebagai komando kapal, biasanya akan dihukum pidana atau sosial, seperti penghinaan.

(S. Maduprojo: sumber: Wikipedia.org; Wiktionary.org; Etymonline.com; dan literatur lainnya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *