Keduanya masing-masing dimaksudkan sebagai kepanjangan “pemimpin redaksi” dan “pimpinan redaksi”, pemimpin tertinggi dalam keredaksian di sebuah media. Mana yang tepat?
Pemimpin: Orang yang Memimpin
Sudah lama sebutan untuk akronim jabatan itu yang tepat adalah pemred, pemimpin redaksi. Eh, tiba-tiba muncul akronim pimred untuk pimpinan redaksi. Pada Juli 2012, tepatnya Rabu, 18 Juli 2012, dilatarbelakangi niat untuk memajukan pers Indonesia, sebanyak 55 pemimpin redaksi media massa membentuk Forum Pemimpin Redaksi (Forum Pemred) atau Indonesian Chief Editors Forum. Forum ini dibentuk, salah satunya, untuk memperjuangkan independensi pers dari pengaruh kekuasaan, kelompok kepentingan, kekuatan ekonomi, dan pihak-pihak lain. Nah, nama perkumpulannya sudah jelas, kan? Forum Pemred. Lalu dari mana akronim pimred itu?
Kita lihat dulu kenapa frasa pemimpin redaksi sudah tepat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata pemimpin adalah “orang yang memimpin”. Jadi, untuk jabatan pemimpin tertinggi dalam keredaksian di sebuah media, kata ini sudah benar. Contoh kalimat yang menggunakan kata ini adalah “Andre Wicak dipilih menjadi pemimpin redaksi media alumni Kampus Biru”.
Baca juga: Apa Sih Bedanya Totaliter dan Otoriter?
Pimpinan: Hasil Memimpin
Kemudian kita lihat arti kata “pimpinan” dalam KBBI. Kata ini bermakna “hasil memimpin; bimbingan; tuntunan”. Atau, makna lain, “kumpulan pemimpin”. Contoh kalimat untuk kata pimpinan adalah “Media alumni itu maju berkat pimpinan Andre Wicak”. Atau, “Presiden Prabowo mengumpulkan pimpinan KPK”, yang berarti “Presiden Prabowo mengumpulkan sekumpulan pemimpin KPK”—KPK terdiri atas lima pemimpin, yang salah satunya ditunjuk sebagai ketua.
Apa yang dapat kita simpulkan? Ya, gunakan akronim dan istilah yang tepat untuk menyebut pemimpin tertinggi (kepala redaksi) keredaksian di media massa: pemimpin redaksi (pemred) bukan pimpinan redaksi (pimred).
(S. Maduprojo)