Di situ tertulis “ligitasi”. Sontak saya mengganti kata “ligitasi” dengan “litigasi”. Dalam bidang hukum memang dikenal penyelesaian sengketa melalui proses litigasi, yakni penyelesaian sengketa melalui pengadilan. Sedangkan non-litigasi merupakan proses penyelesaian sengketa yang dilakukan di luar persidangan atau sering disebut dengan alternatif penyelesaian sengketa. “Apes” saya, setelah tulisan itu tayang, sang reporter langsung memprotes, kenapa “ligitasi” diubah menjadi “litigasi” tanpa meminta konfirmasi dulu? Kata sang reporter, itu bukan typographical error (typo) alias salah ketik. Baik litigasi maupun ligitasi, kata dia, ada di entri Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring. “Coba saja cek di KBBI Daring,” kata dia. Ternyata, di KBBI Daring memang ada kata “litigasi” dan “ligitasi”.
(1) li.ti.ga.si
⇢ Tesaurus
– n segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelesaian perkara
(2) li.gi.ta.si
⇢ Tesaurus
– n penyelesaian perkara melalui pengadilan
Penasaran, saya kulik kata “litigasi” dan “ligitasi” ini. Merujuk kamus Merriam-Webster, yang ada hanya kata litigation, yang bermakna “tindakan, proses, atau praktik penyelesaian sengketa di pengadilan: tindakan atau proses litigasi”. Kata ligitation sudah digunakan pada 1640-an, berasal dari bahasa Latin litigationem. Dalam bahasa Indonesia, kata ini diserap menjadi litigasi.
Baca Juga: Meluruskan Kata ‘Terik’
Nah, giliran kata “ligitasi” dalam bahasa Inggris saya cari-cari di Google, kok, enggak nemu-nemu, ya? Di kamus Merriam-Webster, kata “ligitation” yang saya cari tertulis the word you’ve entered isn’t in the dictionary… Juga “ligytation”, “ligitacy”, “ligitatie”, “lygitation”, tetap tak muncul. Juga di kamus Online Etymology Dictionary dan Dictionary.com. Giliran menemukan kata “ligitasi” dalam artikel berbahasa Indonesia, ada sejumlah kata “ligitasi”, bahkan di judul artikel. Tapi, setelah itu, di artikel tersebut, yang ada hanya kata “litigasi”. Jadi, dari mana kata ligitasi ini berasal, ya, sehingga masuk di KBBI Daring dan maknanya mirip dengan litigasi?
Hingga tulisan ini rampung, penulis belum menemukan rujukan asal-usul kata “ligitasi” ini. Kalau sudah menemukan, atau ada rujukan yang menerangkan asal-usul kata “ligitasi”, saya bisa segera menemui reporter tadi untuk meminta maaf…
(S. Maduprojo)