Ilustrasi: Freepik

Kata “terik” sering kali kurang tepat digunakan atau tidak dipakai sesuai dengan makna aslinya.

Kita lihat contoh kalimat berikut: “Pada masa pandemi ini banyak orang berjemur di terik matahari”. Atau, “Matahari hari ini terik sekali, ya?”

Melihat contoh-contoh kalimat tersebut, kata “terik” dimaknai sebagai “sinar” atau “panas”. Coba kita longok arti kata “terik” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

te.rik1 /têrik/

⇢ Tesaurus

  1. amat; sangat (tentang panas matahari): panas — panas sekali
  2. sempit dan tegang mengikat (tentang seluar, ikatan, dan sebagainya): ikatan kotak sabun itu sangat — sehingga susah membukanya; tali itu diikatnya dengan —
  3. penuh padat (tentang sesuatu yang dijejal, diasak, dan sebagainya):

te.rik2 /têrik/

⇢ Tesaurus

– n Jw masakan terbuat dari daging, tempe, atau tahu, dicampur dengan bumbu (ketumbar dan sebagainya, dimasak dengan santan hingga hampir kering)

Nah, ternyata arti kata “terik” yang berkaitan dengan panas matahari adalah “amat, sangat” (poin 1). Seperti dicontohkan dalam lema tersebut: panas terik, yang berarti “panas amat/sangat/sekali”. Sedangkan arti lain dari kata terik adalah “ikatan yang kuat”, “penuh/padat”, atau “jenis masakan yang dimasak hingga kering”. Ada pula kata menerikkan yang bermaknamengeratkan; menegangkan; menguatkan”. Contoh, “Ia sedang menerikkan tali biolanya”.

Melihat arti terik pada kamus tersebut, semestinya contoh kalimat di awal tulisan ini adalah “Pada masa pandemi ini banyak orang berjemur di bawah sinar matahari yang panas terik”. Atau, “Matahari hari ini panas terik, ya?”

Baca Juga: Proklamasi


Namun sejumlah kamus terjemahan atau padanan kata online—seperti istilah bahasa Indonesia-Melayu/Malaysiasudah kadung mengartikan kata “terik” untuk menerangkan “panas” atau “sinar”. Dalam sejumlah kamus daring itu, contoh kalimat seperti “Bahkan saat di bawah terik matahari, es krimnya takkan meleleh” banyak ditemui.

Jadi, hemat penulis, kalau kata “terik” maknanya sudah meluas menjadi “panas” atau “sinar”, bukan hanya bermakna “amat” atau “sangat”, khusus yang berkaitan tentang panas matahari, seharusnya ada arti ini dalam entri di KBBI. Tapi kalau makna sesungguhnya kata “terik” adalah “amat, sangat”, sebaiknya kita kembalikan pada arti tersebut dalam pemakaiannya. Pisss….

(S. Maduprojo)

By redaksi

Catatankaki merupakan situs online yang dengan renyah mengulas segala hal terkait kata, budaya, filsafat, komunikasi, dan isu-isu humaniora populer lainnya. Dengan mengusung tagline "Narasi Penuh Nutrisi", Catatankaki mengemas semuanya secara ringan tapi mendalam; lugas tapi bernas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *