24 November 2024
Tentang Pagi yang Kekal (Foto: Freepik)

Tentang Pagi yang Kekal (Foto: Freepik)

–untuk Ganden Dinar Arrumi–

Pada ketika masa aku membuka mata

barangkali pagi-pagi buta, kau selalu membentuk sepotong cinta

Di luar, kudengar hiruk pikuk politik yang penuh caci maki, bias hanya membekaskan serpihan suara yang tak pernah berarti apa-apa.

Merawatmu membuat bumi terasa selalu pagi. Semesta tumbuh, dikelilingi udara inti, yang larut kuserap dari pori-pori dedaunan.

Aku tak mengenal apakah dunia ini rumit atau sederhana. Karena semua mengalir begitu saja.

Mengenalmu, membuat puisiku kekal, menjelma doa.

Asep Herna, 17 September 2014

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *