Alkitab, yang dibagi dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, diyakini umat Samaria, Nasrani, sebagian Yahudi, Rastafari, Katolik, dan agama lainnya sebagai ajaran Yesus Kristus untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Sedangkan Al-Quran diyakini sebagai firman Allah yang digunakan umat Islam sebagai panduan menjalani hidup. Al-Quran dan Alkitab tentu saja sudah dibaca miliaran penduduk bumi.
Di luar itu, para penulis hebat telah melahirkan berbagai buku yang dibaca jutaan manusia. Tak hanya penulis, yang berlatar belakang berbagai profesi, sebuah mahakarya buku juga lahir dari catatan harian seorang gadis cilik korban kejahatan perang, nasihat-nasihat tokoh politik, atau bahkan sebuah mimpi. Buku-buku itu juga banyak yang tercipta dan meledak setelah melalui berbagai hambatan. Ada yang sebelumnya pernah ditolak 13 kali oleh penerbit, terselamatkan oleh seseorang, atau terkenal setelah penulisnya meninggal. Inilah 7 buku paling banyak dibaca di dunia versi CK.
1. The Harry Potter Series
– Seri pertama buku ini, Harry Potter and the Philosopher’s Stone, diterbitkan penerbit Bloomsbury pada 1997. Sebenarnya Rowling sudah menyelesaikan buku pertama Harry Potter itu pada 1995. Tapi, ketika diajukan ke penerbit, idenya ini ditolak hingga 13 kali dengan alasan ceritanya terlalu sulit dicerna oleh anak-anak. Sejak itu, novel-novel Harry Potter telah terjual lebih dari 450 juta kopi di seluruh dunia dan diadaptasi ke dalam film-film populer yang diproduksi Warner Bros., yang menjadi film seri tersukses sepanjang masa. Karya-karya Rowling ini berada di urutan teratas buku-buku dengan unsur fiksi ilmiah yang pernah ada.
Rowling, yang belakangan disorot karena penolakannya terhadap transgender, telah menghasilkan tujuh serial novel Harry Potter, yakni Harry Potter And The Philosopher’s Stone (1997), Harry Potter and Chamber of Secrets (1998), Harry Potter And The Prisoner of Azkaban (1999), Harry Potter and the Goblet of Fire (2000), Harry Potter and the Order of the Phoenix (2003), Harry Potter and the Half-Blood Prince (2006), dan Harry Potter and the Deathly Hallows (2008). Belum lama ini, sebuah buku Harry Potter And The Philosopher’s Stone—salah satu buku dari 500 eksemplar yang diterbitkan Bloomsbury pada 1997—laku terjual seharga US$ 471 ribu atau setara dengan Rp 6,7 miliar dalam sebuah lelang di Dallas, Amerika Serikat! Ini merupakan rekor penjualan buku fiksi komersial termahal sepanjang sejarah.
2. Quotations from Chairman Mao Tse-Tung
– Buku ini merupakan kumpulan ucapan bekas Ketua Partai Komunis Cina Mao Tse-Tung—kerap ditulis Mao Zedong. Buku yang dikenal dengan The Little Red Book (Buku Kecil Merah) ini terjual lebih dari 820 juta eksemplar dalam lima dekade terakhir. Saat ini, Quotations from Chairman Mao Tse-Tung kerap direkomendasikan sebagai pembelajaran atas simbol-simbol kebijaksanaan. Saking populernya, kata-kata dari buku yang dilukis di tembok-tembok desa Cina pada masa Revolusi Kebudayaan masih ada hingga sekarang.
Buku ini awalnya digagas Jenderal Lin Biao melalui redaksi koran milik Tentara Pembebasan Rakyat RRC dan dibuat hanya untuk kalangan terbatas para petinggi Partai Komunis. Namun akhirnya diterbitkan dan disebarluaskan pada 1964 di Beijing. Buku ini akhirnya menjadi buku wajib yang terselip di dalam saku politbiro, para perwira tentara, serta para pelajar dan anak-anak. Buku ini menjadi begitu penting pada era 1965-1976, masa yang disering disebut sebagai Revolusi Kebudayaan. Kini buku catatan Mao ini dipublikasikan dalam berbagai versi.
Salah satu yang ikonik dalam buku ini adalah kalimat awal “Pekerja seluruh dunia, bersatulah!”. Buku ini terdiri atas 33 bab dengan 427 kutipan yang masing-masing mewakili tiap tema pembahasan yang disampaikan Mao dalam tulisan serta pidatonya.
3. The Lord of the Rings
– Buku tentang kisah perjalanan Frodo Baggins ini telah dibaca oleh banyak orang. Dalam 50 tahun terakhir, ia telah terjual lebih dari 103 juta eksemplar. Frodo adalah karakter hobbit dalam legendarium penulis Inggris J.R.R. Tolkien. Ia menjadi tokoh utama dalam buku trilogi The Lord of the Rings yang juga disebutkan dalam buku The Silmarillion—koleksi kisah mitos karya Tolkien, yang diedit dan dipublikasikan secara anumerta oleh putranya, Christopher Tolkien, pada 1977 dengan bantuan penulis genre fantasi Guy Gavriel Kay. Frodo adalah salah satu dari Sembilan Pembawa Cincin dalam kisah Lord of the Rings.
Jumlah buku yang terjual termasuk trilogi buku The Fellowship of the Ring, The Two Towers, dan The Return of the King. Sebagian besar dari penjualan buku ini terjadi setelah film-film terkenal berdasarkan buku itu dirilis pada awal 2000-an.
4. The Alchemist
– The Alchemist adalah novel karya penulis Brasil Paulo Coelho. Buku ini pertama kali diterbitkan pada 1988. Sejak itu novel ini menjadi buku terlaris internasional yang telah terjual lebih dari 65 juta eksemplar. Mahakarya ini menceritakan kisah magis Santiago, seorang anak gembala Andalusia yang rindu melakukan perjalanan untuk mencari harta karun duniawi yang mewah seperti yang pernah ditemukan.
Santiago, yang bercita-cita menjadi raja, kemudian tertarik pada dunia mimpi yang menuntunnya dalam sebuah petualangan. Ia memilih hidup dalam kesederhanaan dan memutuskan menjelajahi dunia. Di pertengahan perjalanan, ia bertemu dengan Melchizedek, Raja Salem yang menasihatinya soal takdir. Karena nasihat itu, Santiago lantas menjual semua yang dimilikinya dan memulai perjalanan spiritual. Ketika baru mencapai Mesir, ia bertemu dengan Fatima, yang memikat hatinya dan menantang tekadnya untuk melanjutkan pencariannya.
Tapi Santiago ingat pesan Melchizedek dan memutuskan untuk tetap setia pada takdirnya. Kemudian ia bertemu dengan seorang alkemis, yang ahli dalam mengubah logam menjadi emas. Selama pencariannya akan takdir, Santiago belajar tentang pentingnya keberanian, cinta, dan kepercayaan diri. Ia juga menemukan sebuah bukit sesuai dengan mimpi Fatima serta harta karun yang ia cari selama ini.
Kisah tentang harta karun yang ditemukan Santiago di sepanjang perjalanannya mengajarkan kepada kita bahwa perjalanan hidup bukanlah tentang mencari sesuatu yang berharga di tempat lain, melainkan mencari jati diri dan melihat potensi dalam diri kita sendiri. “Saat kamu menginginkan sesuatu, seluruh alam semesta akan bersatu membantumu meraihnya”. Itulah kutipan terkenal dari buku ini. Konon, buku ini dipercaya bisa mengubah hidup para pembacanya.
BACA JUGA: 10 Mantra Ajaib untuk Bangkitkan Kekuatan Magis
5. The Diary of Anne Frank
– The Diary of Anne Frank adalah salah satu buku paling berpengaruh, mendidik, dan populer pada abad ke-20. Buku ini adalah sepotong sejarah dan bayangan sekilas tentang salah satu masa terburuk dalam sejarah umat manusia, menggambarkan harapan seorang gadis kecil ketika dunia di sekelilingnya sedang runtuh.
Sejak 1947, catatan harian Anne Frank muda ini telah membantu mengubah dunia. Anne Frank, 13 tahun, dilahirkan di Frankfurt, Jerman, pada 1929. Ia putri kedua dari pasangan Otto Frank dan Edith Frank. Pada 1934, ia dan keluarganya, yang keturunan Yahudi, hijrah ke Amsterdam, Belanda, untuk menghindari kejaran Nazi.
Saat Jerman menginvasi Belanda pada 1940, Anne dan keluarganya bersembunyi di sebuah gudang selama lebih-kurang 2 tahun. Pada masa-masa itulah Anne mencatat apa yang dialaminya selama perang dan menceritakan kejadian sehari-hari yang mereka hadapi saat bersembunyi. Tulisan-tulisan Anne dibuat dalam bentuk rangkaian surat yang ditujukan kepada seorang teman khayalannya bernama Kitty. Keluarga Frank ditemukan tentara Nazi pada 1944 dan dikirim ke kamp konsentrasi Auschwitz. Anne meninggal sebelum dia berusia 16 tahun di kamp konsentrasi akibat wabah yang menghantam tempat tersebut. Ayahnya, Otto Frank, satu-satunya yang selamat.
Catatan harian Anne diselamatkan Miep Gies, warga negara Belanda yang menyembunyikan Anne dan keluarganya serta empat orang Yahudi lainnya saat di Amsterdam, dan menyimpannya dengan harapan suatu saat Anne mengambilnya. Gies sendiri lolos dari penggerebekan di Amsterdam.
Setelah kembali ke Amsterdam, Otto Frank mengambil catatan Anne dan menerbitkannya pada 1947 dengan judul Het Achterhuis, seperti yang ditulis Anne dalam catatan hariannya. Pada 1953, tulisan Anne ini diterbitkan di Amerika Serikat dengan judul The Diary of a Young Girl. Buku ini telah diterbitkan dalam lebih dari 30 bahasa.
6. The Twilight SagA
– Buku karya novelis Amerika Serikat Stephenie Meyer ini adalah serial fiksi romantis yang menggambarkan tentang tokoh utamanya, Isabella “Bella” Swan, seorang remaja yang pindah ke Kota Forks, Washington, Amerika Serikat. Kehidupannya berubah ketika ia bertemu dengan Edward Cullen, seorang vampir “vegetarian”, yang tidak meminum darah manusia. Meyer mengatakan kisah Twilight Saga didasarkan atas mimpinya tentang seorang gadis yang jatuh cinta kepada seorang vampir.
Serial ini tidak hanya menyelami dunia stereotipe cinta terlarang antar-spesies, tapi juga berbicara tentang keluarga dan emosi. Seri Twilight Saga telah terjual lebih dari 120 juta kopi. Buku-buku tersebut juga kemudian menjadi serangkaian film hit. Tema yang mendasari buku dan film-film tersebut adalah bahwa cinta tidak memiliki halangan. Kita bisa berasal dari dunia yang berbeda, tapi menjadi bagian dari jiwa yang sama. Buku ini telah diterjemahkan dalam lebih dari 35 bahasa.
7. Gone With the Wind
Buku karyanovelis AmerikaMargaret Mitchell ini diterbitkan pada 1937, menggambarkan kisah cinta fiksi yang terjadi dengan latar belakang sejarah. Pada tahun yang sama, Gone With The Wind dianugerahi Hadiah Pulitzer untuk kategori novel, bersama buku drama You Can’t Take It With You, buku sejarah The Flowering of New England 1815-1865, buku biografi Hamilton Fish, serta buku puisi A Further Range.
Novel ini menceritakan kisah cinta epos tokoh utama, Scarlett O’Hara, saat negerinya dilanda perang saudara. Scarlett seorang wanita yang keras kepala, suka membangkang, dan penuh tipu daya. Scarlett mencintai Ashley Wilkes, tapi cintanya tak terbalas karena Ashley menikahi perempuan lain. Singkat cerita, Scarlett bertemu dengan Rhett Butler dan kemudian menikahinya. Butler dikisahkan mampu menandingi sikap keras istrinya. Mitchell tidak terus-menerus menampilkan kisah bahagia dalam novelnya ini, malah lebih banyak membawa suasana tragis yang dialami para tokoh.
Banyak orang yang meyakini Gone With The Wind adalah salah satu novel paling sempurna sepanjang masa. Banyak pula yang mempelajari latar belakang sejarah dan kisah cintanya. Novel ini kemudian dibeli oleh MGM dan dibuat menjadi film yang amat populer pada 1939, dibintangi Vivien Leigh dan Clark Gable sebagai pemeran utama. Film ini sukses besar dengan meraih 11 Academy Award. Ironisnya, ini merupakan satu-satunya buku yang pernah ditulis Margaret Mitchell.
(S. Maduprojo, diolah dari berbagai sumber)