24 November 2024
Lolos dari lubang jarum. Foto: Istimewa

Tiga kata ini, “lulus”, “lolos”, atau “molos”, terkesan sebagai varian dari kata yang sama. Tapi benarkah ketiganya bisa digunakan secara bergantian?

Dalam hal apa kata-kata ini bermakna sama atau berbeda arti? Apakah orang yang “lulus” sudah pasti “lolos”; dan orang yang “lolos” sudah pasti “lulus”?

Coba kita lihat beberapa contohnya. Apakah sama (1) Andi lulus sekolah—Andi lolos sekolah? Lalu (2) Maling itu berhasil lolos—Maling itu berhasil lulus. Kemudian (3) Dia berhasil lulus dalam seleksi nasional—Dia berhasil lolos dari seleksi nasional. (4) Nenek akhirnya bisa meluluskan cincin yang ada di tangannya—Nenek akhirnya bisa meloloskan cincin yang ada di tangannya. (5) Saya berhasil lolos dari lubang jarum—Saya berhasil lulus dari lubang jarum. Dan (6), Tikus itu berhasil molos dari lubang—Tikus itu berhasil lolos dari lubang.

Sebelumnya, kita tengok dulu arti ketiga kata tersebut menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring.

LULUS

  • v dapat masuk atau lalu (ke dalam atau dari lubang dan sebagainya): benang sebesar itu tidak dapat — ke lubang jarum yang kecil itu
  • v dapat lepas atau lucut (seperti gelang dari tangan atau cincin dari jari): setelah dibasahi dengan air sabun, cincin itu dapat — dari jarinya
  • v terperosok masuk (seperti kaki ke dalam lantai bambu dan sebagainya)
  • v berhasil (dalam ujian); dapat melalui dengan baik (dalam menghadapi segala cobaan): dalam ujian itu tiga orang dinyatakan —
  • v diperkenankan; terkabul (tentang permohonan, permintaan, dan sebagainya): permintaannya sudah —
  • v hilang lenyap: rumahnya — tertimbun tanah longsor

LOLOS

  • v lucut lalu lepas (seperti cincin dari jari): jam tangannya — di jalan
  • v terlepas lari (dari kurungan, kepungan, dan sebagainya): narapidana itu — dari penjara

MOLOS

  • a cak dapat masuk ke dalam lubang dan sebagainya; lolos


Mari kita uraikan satu per satu contoh-contoh kalimat di atas, yang nantinya sekaligus bisa memberi gambaran bahwa kata-kata ini tidak bisa dipertukarkan atau sebaliknya.

(1) Jelas yang tepat adalah Andi lulus sekolah. Lulus dalam kalimat ini bermakna: berhasil (dalam ujian), seperti diterangkan dalam KBBI.

(2) Jelas yang tepat adalah “Maling itu berhasil lolos” karena dia sedang tidak menempuh tes ujian. Lolos di sini bermakna terlepas lari (dari kurungan, kepungan, dan sebagainya) seperti dijelaskan dalam KBBI.

(3) Nah, ini pasti cukup membingungkan. Dia berhasil lulus dalam seleksi nasional atau Dia berhasil lolos dari seleksi nasional? Kita simpan dulu poin ketiga ini untuk penjelasan selanjutnya. Sementara, saya lebih cenderung memilih “Dia berhasil lolos dari seleksi nasional”.

(4) Nenek akhirnya bisa meluluskan cincin yang ada di tangannya atau Nenek akhirnya bisa meloloskan cincin yang ada di tangannya? Sama seperti poin ketiga di atas, kita simpan sebentar pilihan mana yang tepat. Untuk sementara, saya memilih “Nenek akhirnya bisa bisa meloloskan cincin yang ada di tangannya”.

(5) Saya berhasil lolos dari lubang jarum atau Saya berhasil lulus dari lubang jarum? Jelas yang tepat adalah “Saya berhasil lolos dari lubang jarum”. Makna lolos di sini adalah terlepas lari (dari kurungan, kepungan, dan sebagainya)—dalam hal ini terlepas dari kesulitan—seperti dijelaskan dalam KBBI.

(6) Tikus itu berhasil molos dari lubang atau Tikus itu berhasil lolos dari lubang? Kata molos dan lolos dalam kalimat ini bisa dipertukarkan. Makna keduanya sama, yakni dapat masuk ke dalam lubang dan sebagainya; lolos, seperti diuraikan dalam KBBI. Poin 6 tak ada masalah.

Sebagai pengantar jawaban saya pada poin ketiga (3) dan keempat (4), saya mencoba “membedakan” makna kata lulus dan lolos ini. Lulus, secara rasa bahasa, menurut saya, lebih mengacu pada capaian akademis. Setelah melalui sejumlah tahapan, atau lolos melewati sejumlah ujian atau rintangan, akhirnya dia dinyatakan lulus—sebut saja tamat—biasanya disertai dengan penanda ijazah atau raihan prestasi cum laude, misalnya. Jadi, lolos bisa diartikan melewati segala rintangan/tahapan sebelum dia dinyatakan lulus. Dengan begitu, misalnya, seseorang bisa dikatakan lulus dalam kehidupannya setelah lolos melewati sejumlah rintangan. Begitu juga dengan “tayangan itu telah lolos sensor”—setelah melalui sejumlah penyaringan, bukan “lulus sensor”.

Maka, kalimat “Dia berhasil lolos dari seleksi nasional” (poin 3) menurut saya lebih tepat alih-alih “Dia berhasil lulus dari seleksi nasional”. Seleksi nasional tidak tidak secara langsung berkaitan dengan bidang akademis, dan masih ada tahapan berikutnya hingga seleksi internasional, misalnya, sehingga seseorang yang sedang mengikutinya lebih tepat disebut lolos seleksi. Seleksi nasional bisa terdiri atas kejuaraan olahraga, seni, pertunjukan, dll.

Adapun untuk kalimat “Nenek akhirnya bisa meluluskan cincin yang ada di tangannya”, kata meloloskan menurut saya lebih tepat karena bermakna lucut lalu lepas (seperti cincin dari jari) seperti didefinisikan dalam KBBI. Masalahnya, KBBI Daring juga menjelaskan makna lulus seperti ini: (1) dapat masuk atau lalu (ke dalam atau dari lubang dan sebagainya): benang sebesar itu tidak dapat — ke lubang jarum yang kecil itu (2)  v dapat lepas atau lucut (seperti gelang dari tangan atau cincin dari jari): setelah dibasahi dengan air sabun, cincin itu dapat — dari jarinya.

Cukup membingungkan, kan? Sementara itu, KBBI juga memaknai kata lolos seperti makna lulus ini. Semestinya, sekali lagi secara rasa bahasa, pemakaian kata lolos dan lulus dalam konteks kalimat ini dibedakan atau tidak bisa dipertukarkan.

Baca Juga: Selaksa Peristiwa; Selaksa Makna

Eh, ada satu kata lagi lo yang mirip-mirip, yakni “leles”. Tapi artinya jauh banget, yaitu pencari sisa-sisa. Jadi, saya enggak mau jadi leles atau lolos apalagi molos dalam hidup ini…maunya lulus dalam hidup ini…

(S. Maduprojo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *