10 November 2024
Pilih ‘Kaveling’ Saja, Bukan ‘Kavling’ ataupun ‘Kapling’

Ilustrasi: Freepik.com

Kaveling, kavling, atau kapling; ketiganya digunakan secara bergantian oleh penutur bahasa Indonesia. Tapi, mana yang tepat untuk dipilih, ya?

Kita lihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dulu. Dalam KBBI, disebutkan bahwa kata “kaveling” merupakan kata yang baku alias disarankan digunakan dibanding “kapling” ataupun “kavling”. Mari kita tengok:

ka.ve.ling /kavêling/
bentuk tidak baku: kapling, kavling

⇢ Tesaurus
– n bagian tanah yang sudah dipetak-petak dengan ukuran tertentu untuk bangunan atau tempat tinggal


Nah, saya setuju sih dengan KBBI. Coba sama-sama kita telusuri asal-muasal kata ini, ya… Dalam kebijakan penyerapan istilah dalam bahasa Indonesia, ada yang disebut dengan “adopsi”, yakni mengambil bentuk dan makna kata asing yang diserap secara keseluruhan. Nah, kaveling ini merupakan bentukan serapan utuh dari bahasa Belanda “kaveling”, yang berasal dari bahasa Belanda pertengahan “cavele/cavelinge”.

Ada tiga arti “kaveling” dalam bahasa Belanda, yakni (1) Sebidang tanah, banyak, terutama dalam konteks penjatahan atau penjualan setelah menyekat-nyekat sebidang tanah; (2) Penjatahan dengan lotere; dan (3) Banyak dalam penjualan lelang. Istilah lain yang berkaitan dengan kaveling adalah verkaveling, yaitu “peruntukan atau pembagian bidang tanah, khususnya tanah pertanian” atau “pembagian barang atau real estate menjadi banyak, misalnya untuk lelang”. Dalam bahasa Inggris, kaveling bisa disebut dengan lot karena mengacu pada sebidang kecil tanah di perumahan atau perdesaan. Ukuran satu lot biasanya ditujukan untuk satu hunian atau bergantung pada pemilik lahan.

Baca Juga: Prank!


Cavele sendiri merupakan turunan dari kata “kavel” dalam bahasa Papiamento atau Papiamentu—salah satu bahasa kreol yang masih bertahan sampai saat ini, yang dituturkan di wilayah-wilayah seperti Aruba, Curaçao, dan Bonaire. Dalam bahasa Swedia, khususnya dalam bahasa Old Norse alias Nordik lama, terdapat kata “kefli”. Lalu “kjevle” dalam bahasa Nynorsk Norwegia dan Bokmal Norwegia serta “kefli” dalam bahasa Islandia. Lebih jauh lagi, kaveling merupakan turunan dari bahasa Proto-Jerman/Jermanik *kabl atau *kablaz.

Yang menarik ditelusuri, sebenarnya dari mana orang menyebut “kavling” atau “kapling”? Apa mungkin istilah “kavling” atau “kapling” lebih mudah dilafalkan untuk lidah penutur bahasa Indonesia? Entahlah, mungkin Mas Bejo yang sudah lama enggak muncul-muncul di CK bisa mencari tahu…

(S. Maduprojo, www.wiktionary.org; www.etymonline.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *