Sangat menarik, karena, ternyata, narasumber memiliki pendapat berbeda. Masing-masing mendasari pendapatnya dengan alasan logis. Yuk kita simak.
Mereka Setuju
Andrianbaba: Saya melihat langsung betapa berat (dan mahalnya) pengobatan orang-orang yang punya neurodegenerative disease (parkinson, cerebral palsy). Saya enggak kebayang bagaimana orang-orang yang enggak mampu membayar obat-obatan itu, cuma bisa pasrah. Ganja medis bisa ngegantiin berbagai macam obat yang punya efek samping sangat berat, dengan harga yang sangat-sangat terjangkau, dan efek samping yang hampir tidak ada. Alkohol jauh lebih merusak dan berbahaya dibanding ganja, tapi sangat-sangat legal di Indonesia.
Derrytamu: Dengan segala kerendahan ilmu yang dipahami, saya setuju ada penelitian lebih lanjut tentang manfaat ganja. Tuhan tidak akan menciptakan sesuatu tanpa ada manfaatnya.
Vondear: Yang dari alam lebih banyak manfaatnya ketimbang yang dari bahan-bahan kimia. Tuhan sudah menyediakan semuanya buat kita. Mungkin hanya perlu diawasi penggunaannya. Bismillah.
Ilham_jd97: Bagus itu. Banyak mudarat kalau masyarakatnya tidak diberi pemahaman sejak dini. Bahwa ada 2 hal yang tidak diperbolehkan, yaitu menjadikan ganja sebagai narkoba, “diisap”, dll. Dan yang kedua tidak ada edukasi. Tanam mindset positif ke anak usia dini tentang manfaat dari tumbuhan tersebut. Saya kira, dengan adanya edukasi dan regulasi yang tepat, manfaatnya akan lebih banyak. Dulu Bapak cerita, di Aceh, sebelum dilarang, ganja itu jadi rumput di kebun daun dan buahnya dimakan ayam. Ayam lebih cepat berkembang biak dan bulunya mengkilap. Dagingnya kenyal. Dan banyak juga dijadiin rempah serta obat-obat herbal yang terbukti khasiatnya. Tapi, semenjak ganja dilarang, saya kira kasus penyelundupan makin banyak. Karena sifat manusia itu penasaran dan suka eksperimen. Dan makin dikerjakan kalau ada kata “jangan”. Semoga dengan legalisasi ganja, riset ilmu pengetahuan semakin maju. Medis semakin terdepan. Ekonomi dan teknologi semakin mumpuni. Dan say no to drug tentunya.
Emangtua: Saya setuju kalau penelitian untuk medis. Agar yang selama ini disalahgunakan menjadi benar-benar bermanfaat buat orang yang membutuhkan.
Triesiena: Hmmm ganja dilegalkan, ya… Pertama ditinjau lagi banyak mana antara manfaat dan mudaratnya. Kalau memang banyak manfaatnya, kenapa tidak? Selanjutnya, selama tidak menyalahi aturan dalam penggunaannya, baik aturan negara maupun secara syariat, no prolemo. Harus ada sosialisasi edukasi lebih dulu tentunya. Tapi kalau sebaliknya, sebaiknya jangan.
Astycuan: Dihalalkan saja. Kan untuk medis. Ntar belinya bisa pakai resep.
Novendrabranding: Banyak negara maju sudah meneliti ganja, kenapa Indonesia tidak mau membuka ruang untuk penelitian? Penelitian lho, bukan pendistribusian. Diteliti saja dulu buat ice breaker.
Yohanes: Jika ditemukan manfaatnya lebih banyak membantu untuk kebutuhan medis dan sepanjang dalam koridor medis, regulasi dan penggunaannya jelas, saya pribadi sih YA, setuju.
Irvansuryanto: Setelah membaca beberapa buku dan bacaan lainnya tentang manfaat dan kegunaannya, saya mah yes.
Wongwelly: Bagus sangat bagus, karena ganja sendiri sebenarnya secara fungsi sudah luas banget, dan bahkan efek negatifnya sangat amat minim. Itu Amerika yang biang kerok pelegalan ganja sudah mulai melegalkan ganja, kok.
Baca Juga: Extrava-Ganja
Baca Juga: Daun Terlarang
Baca Juga: Manfaat Ganja untuk Obat
Baca Juga: Mudarat Ganja: dari Euforia, Ketagihan, sampai Merusak Otak
Mereka tidak Setuju
Hethriawan: Walaupun alasan ataupun tujuannya benar, kalau dilegalkan untuk medis tetap akan banyak yang menyalahgunakannya. Maaf.
Pramaniken: Bakalan banyak yang berlindung di balik alasan medis.
Primahardiyanto: Menurut saya, kalau ada orang-orang tertentu yang membutuhkan ganja medis perlu dibantu, tapi khusus orang-orang tersebut saja. Saya tidak setuju ganja dilegalkan.
(A. Herna)