14 October 2024
5 Fakta yang Bisa Saja Selama Ini Kamu Enggak Tahu (Bagian 2)

Ilustrasi: Freepik

Soal rotasi bumi yang melambat, otak yang memakan dirinya sendiri, sidik jari kembar identik, dan fosil kotoran dinosaurus.

1. Kecepatan rotasi bumi itu berubah, lo. Tapi, bukannya makin cepat, rotasinya malah melambat. Ini berarti rata-rata panjang hari bertambah sekitar 1,8 detik per abad. 600 juta tahun yang lalu, satu hari hanya berlangsung selama 21 jam…

2. Otak kita akan terus-menerus memakan dirinya sendiri! Proses ini disebut fagositosis, yakni saat sel-sel membungkus dan memakan sel-sel atau molekul yang lebih kecil untuk mengeluarkannya dari sistem. Jangan khawatir, fagositosis tidak berbahaya, kok. Ia hanya membantu menjaga materi abu-abu—jenis jaringan penting di otak dan sumsum tulang belakang—kita.

3. Ternyata jerapah 30 kali lebih mungkin tersambar petir dibanding manusia. Memang, hanya ada lima sambaran petir fatal yang terdokumentasikan dengan baik pada jerapah antara tahun 1996 dan 2010. Tapi, karena populasi spesies ini hanya sekitar 140 ribu pada periode tersebut, maka terjadi sekitar 0,003 kematian akibat sambaran petir per seribu jerapah setiap tahun. Angka ini berarti 30 kali lipat angka kematian yang setara dengan manusia.



BACA JUGA: 5 Fakta yang Bisa Saja Selama Ini Kamu Keliru (Bagian 1)


4. Walaupun Anda kembar identik, sidik jari kalian berdua tidak sama, ya. Hal itu terjadi karena faktor lingkungan selama perkembangan di dalam rahim—seperti panjang tali pusat, posisi di dalam rahim, dan kecepatan pertumbuhan jari—berdampak pada sidik jari kalian.

5. Potongan fosil kotoran dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan memiliki panjang lebih dari 30 sentimeter dan volume lebih dari 2 liter. Temuan itu dipercaya sebagai kotoran Tyrannosaurus rex. Kotoran yang menjadi fosil—disebut koprolit—membantu para ilmuwan lebih memahami apa yang dimakan dinosaurus tersebut. Kalau potongan kotorannya saja segitu, bisa kita bayangkan berapa besar tubuh binatang purba yang pernah hidup di bumi itu…

(S. Maduprojo, sumber rujukan diolah dari Sciencefocus.com)

 
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *