24 October 2024
Antara Hilirisasi dan Penghiliran

Smelter Milik Freeport Indonesia (Foto PT Freeport Indonesia)

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan mengapa penggunaan kata “hilirisasi” sepatutnya dihindari, dan disarankan memakai “penghiliran”, kendati “hilirisasi” lebih banyak digunakan.

Lihat saja di mesin pencarian Google. Kata “hilirisasi” tercatat sekitar 5.010.000 pencarian. Sedangkan “penghiliran” tercatat hanya sekitar 136 ribu pencarian.

Hilirisasi berasal dari kata dasar “hilir” dan akhiran (sufiks) “–isasi”. Hilirisasi tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tapi dirujuk pada istilah “penghiliran”—(1) proses, cara, perbuatan menghilirkan (2) proses, cara, perbuatan untuk melakukan pengolahan bahan baku menjadi barang siap pakai. Artinya, KBBI pun lebih menyarankan penggunaan penghiliran alih-alih hilirisasi.

Sufiks -Isasi

Sufiks –isasi (berasal dari serapan sufiks –ization dalam bahasa Inggris-Amerika atau –isation untuk Inggris-British) merupakan salah satu bagian dari pembentukan kata-kata asing (bahasa Inggris) yang ketika diserap dalam bahasa Indonesia mengalami penyesuaian ejaan dan lafal, termasuk misalnya penyesuaian huruf c atau cc di depan huruf o, u, dan konsonan yang telah dibakukan menjadi huruf k. Dalam bahasa Inggris, terdapat sejumlah kata yang diikuti sufiks ini. Kita ambil beberapa contoh: specialization yang diindonesiakan menjadi spesialisasi, canalization menjadi kanalisasi, categorization menjadi kategorisasi, organization menjadi organisasi, actualization menjadi aktualisasi, polarization menjadi polarisasi, rationalization menjadi rasionalisasi, realization menjadi realisasi, socialization menjadi sosialisasi, dan stabilization menjadi stabilisasi. Berdasarkan Vocabulary.com, setidaknya terdapat lebih dari 200 kata dalam bahasa Inggris yang menggunakan sufiks –ization. Nah, penyerapan kata asing ke dalam bahasa Indonesia tersebut termasuk dalam metode peminjaman kata (borrowing).


BACA JUGA: SUSI TIDAK SENDIRIAN


Sufiks -ization dalam bahasa Inggris berfungsi sebagai pembentuk kata benda yang menunjukkan “tindakan, proses, atau hasil melakukan sesuatu, atau membuat sesuatu”. Jadi, rationalization, misalnya, artinya sebuah tindakan atau proses menjadi rasional. Dalam kaidah bahasa Indonesia, hal itu sama dengan konfiks (pe-…-an) atau (peng-…-an).

Para pekamus bersama ahli bahasa pernah memasukkan sufiks –isasi atau –sasi ke dalam bahasa Indonesia. Hal itu dapat dilihat pada KBBI Edisi III yang diterbitkan pada 2010. Dalam KBBI tersebut terdapat lema –sasi. Terdapat setidaknya 200 lebih kosakata yang menggunakan sufiks –isasi dalam data KBBI.

Kontraproduktif

Kosa kata tersebut dapat ditelusuri keterkaitannya dengan bahasa sumber yang menjadi tautan pinjamannya. Tapi, dalam perkembangannya, sebagian besar yang lain hanya menyerap sufiks –isasi yang ditambahkan dengan bentuk dasar kosakata bahasa Indonesia. Seperti apartemenisasi, kondomisasi, puitisasi, oknumisasi, tematisasi, termasuk hilirisasi. Kebijakan penggunaan sufiks –isasi ini malah kontraproduktif lantaran begitu maraknya masyarakat Indonesia dalam menggunakan sufiks tersebut. Karena itu, dalam KBBI selanjutnya penempatan lema sufiks –isasi atau –sasi ditiadakan.

Jadi, gampangnya, dalam bahasa Inggris, tidak ditemui kata hilirization. Seperti telah disebutkan di atas, hilirisasi terbentuk dari kata dasar hilir dalam bahasa Indonesia ditambah sufiks –isasi. Alih-alih menggunakan “penghiliran”, masyarakat malah banyak memakai kata “hilirisasi” yang pembentukannya “berbelok” dari kekayaan bahasa yang kita miliki serta kaidah penyerapan kata asing.

(S. Maduprojo)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *