Untuk sebagian masyarakat yang jeli dalam berbahasa Indonesia, pasti lewat dalam masalah ini. Tapi sebagian orang, mungkin secara tidak sadar, telah salah menempatkan kata-kata tersebut. Kita ambil contohnya, yuk…
(1) Saya tidak yakin dia begitu, wong orangnya sangat demokrasi, kok.
(2) Masalah itu sangat kontroversi sehingga bikin banyak orang kaget.
(3) Omongannya sangat politik, jadi ngeri saya.
(4) Kronologisnya begini, saya terangkan, ya.
Dalam kalimat (1), kesalahan terletak pada pemakaian kata “demokrasi”. Kata demokrasi merupakan kata benda, yang dalam KBBI bermakna “(bentuk atau sistem) pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat”. Padahal dalam kalimat (1) penggunaan kata “demokrasi” dimaksudkan untuk menjelaskan sifat seseorang. Jadi, seharusnya yang digunakan adalah “demokratis”, kata sifat, yang dalam KBBI bermakna “bersifat demokrasi; berciri demokrasi”. Jadi, kalimat yang tepat adalah “Saya tidak yakin dia begitu, wong orangnya sangat demokratis, kok”.
Dalam kalimat (2) juga begitu, kata “kontroversi” di situ merupakan kata benda yang bermakna “perdebatan”. Padahal yang dimaksudkan adalah sifatnya. Jadi, kalimat yang tepat adalah “Masalah itu sangat kontroversial sehingga bikin banyak orang kaget”. Dalam KBBI, “kontroversial” adalah kata sifat yang bermakna “bersifat menimbulkan perdebatan”.
Baca Juga: ‘Jagat Nekat Jasad Tekad’ atau ‘Jagad Nekad Jasat Tekat’?
Kalimat (3) sama juga. Kata “politik” di situ merupakan kata benda yang bermakna “(pengetahuan) mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistem pemerintahan, dasar pemerintahan)”. Padahal yang dimaksudkan sebenarnya kata sifatnya. Maka, semestinya yang tepat adalah “Omongannya sangat politis, jadi ngeri saya”. Dalam KBBI, “politis” merupakan kata sifat yang bermakna “bersifat politik; bersangkutan dengan politik”.
Nah, dalam kalimat (4), ini sebaliknya. Yang dimaksudkan dalam kalimat tersebut justru seharusnya kata bendanya, “kronologi”, yang bermakna “urutan waktu dari sejumlah kejadian atau peristiwa”. Jadi, seharusnya bukan kata sifatnya, “kronologis”, yang bermakna “berkenaan dengan kronologi; menurut urutan waktu (dalam penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa)”. Kalimat yang tepat semestinya “Kronologinya begini, saya terangkan, ya.”
Mulai paham, kan? Semoga.
(S. Maduprojo)