25 November 2024
Kota Kutai Kartanegara, Bukan Kutai Kertanegara

Logo Kesultanan Kutai (Sumber foto: Kesultanan.Kutaikartanegara.com)

Tak kenal maka tak sayang. Kalau sudah sayang, enggak usah terlalu bucin. Apaan sih Mas Bejo?

Ini memang soal remeh-temeh. Kalau kata anak sekarang, receh. Kadang kita melupakan yang detail, yang kecil-kecil. Padahal dari yang kecil-kecil ini bisa lahir yang jumbo. Dari menghargai yang kecil, kita akan lebih bersyukur melihat hal-hal yang lebih besar. Bukan begitu bestie?

Soal kurang cermat pada hal yang dianggap receh ini, sekelas Pak Presiden Joko Widodo pernah ngalamin. Ceritanya begini. Di sela kunjungan ke lokasi syuting film Sultan Agung: The Untold Love Story, Presiden ditegur oleh warga yang hadir karena salah menyebutkan nama desa lokasi tempat syuting film itu. “Hmm…, haa…, kenapa, ada apa?” ucap Jokowi saat itu menghentikan pidatonya. Sontak warga bilang, “Gamplong, Pak, Gamplong, bukan Gemplong.” Untuk meyakinkan, dan seperti tidak mau dipermalukan, Presiden memanggil salah satu warga ke atas panggung. “Coba lihat sini-sini, satu maju. Yang benar apa?” ujar Presiden. “Gamplong Pak, yang benar. Di situ ditulis Gemplong, Sekretaris Bapak yang salah.” Kejadian itu terjadi pada 2018 dan sempat viral kala itu.

Nah, kali ini Mas Bejo pengin mengajak kita mencermati penulisan nama sejumlah kota di Indonesia yang kerap keliru alias kurang tepat agar tidak mendapat protes dari orang yang lebih tahu. Mas Bejo punya daftar sejumlah nama kota yang sering ditulis salah oleh sebagian orang. Apa saja? Yuk, kita simak daftarnya.

  1. Kutai Kartanegara, bukan Kutai Kertanegara

Ini nama kabupaten di wilayah Kalimantan Timur. Nama kota ini sering ditulis salah oleh sebagian orang dengan Kutai Kertanegara. Nama Kutai Kartanegara akhir-akhir ini kerap disebut berkaitan dengan rencana pemindahan ibu kota negara yang berlokasi di wilayah Penajam Paser Utara dan sebagian lagi di wilayah Kutai Kartanegara. Situs web resmi Kabupaten Kutai Kartanegara: https://kukarkab.go.id

  • Kulon Progo, Bukan Kulonprogo

Ini nama sebuah kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ibu kotanya Wates. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sleman dan Bantul di timur, Kabupaten Purworejo di barat, serta Kabupaten Magelang di sebelah utara. Banyak orang menyebut Kulonprogo, tapi nama resminya ya Kulon Progo, seperti tertulis di situs web resmi daerah ini: https://kulonprogokab.go.id

Baca juga: Pemukiman atau Permukiman, Sih?

  • Gunungkidul, Bukan Gunung Kidul

Ini juga sebuah nama kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pusat pemerintahan berada di Kapanewon Wonosari. Nama “Gunungkidul” berasal dari bahasa Jawa yang bermakna “gunung di selatan”. Nama resminya ya Gunungkidul, bukan Gunung Kidul, sesuai dengan situs web resmi daerah ini: https://gunungkidulkab.go.id

  • Palangka Raya, Bukan Palangkaraya

Palangka Raya merupakan sebuah kota sekaligus ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. Banyak orang menuliskannya Palangkaraya. Pada 1958, ibu kota provinsi berpindah dari Pahandut ke Palangka Raya. Pada 11 Mei 1960, dibentuk Kecamatan Palangka khusus persiapan Kota Praja Palangka Raya. Situs web resmi Palangka Raya: https://palangkaraya.go.id

  • Parepare, Bukan Pare-pare

Parepare adalah sebuah kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Nama Parepare berasal dari kisah satu kunjungan persahabatan Raja Gowa XI, Manrigau Dg. Bonto Karaeng Tonapaalangga (1547-1566), yang berjalan-jalan dari Kerajaan Bacukiki ke Kerajaan Soreang. Sebagai seorang raja yang dikenal ahli strategi dan pelopor pembangunan, Manrigau tertarik oleh pemandangan yang indah di wilayah tersebut dan mengatakan, “Bajiki ni pare”, yang artinya: “Baik dibuat pelabuhan kawasan ini”. Sejak itulah melekat nama “Parepare” sebagai kota pelabuhan. Banyak orang salah menuliskan Parepare dengan Pare-pare. Situs web resmi Parepare: https://pareparekota.go.id

Nah, itulah sekilas nama-nama kota yang penulisannya kerap membuat orang bingung. Kata Mas Bejo, mulai sekarang, enggak usah keder atau takut salah tulis kalau ketemu nama Kota Palangka Raya, Kutai Kartanegara, Kulon Progo, Gunungkidul, dan Parepare. (S. Maduprojo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *