Pada Minggu, 14 Juli 2024, saat sedang berkampanye di Pennsylvania, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menjadi sasaran Crooks. Peluru menyerempet telinga kanan Trump. Darah mengucur hingga mengalir ke wajah Trump. Trump selamat dalam peristiwa tersebut. Namun satu warga tewas dan sejumlah orang lainnya terluka. Crooks sendiri ditembak mati pasukan rahasia AS. Crooks digambarkan sebagai sosok yang pendiam, cerdas, sopan, dan cenderung menyendiri. Hingga kini belum diketahui pasti apa motif tindakan Crooks kepada Trump. Kedua orang tua Crooks diketahui mempunyai pandangan politik yang berbeda, yakni pendukung Partai Republik dan Demokrat. Meski di dunia maya warga AS dan dunia terbelah oleh kejadian tersebut, antara rencana pembunuhan “asli” atau “setingan”, jelas ini bukan peristiwa pertama yang terjadi di Negeri Uncle Sam itu. Rentetan rencana ataupun pembunuhan terhadap calon atau presiden AS membuat negara ini berada di urutan pertama soal taruhan maut kala seseorang menjadi pemimpinnya. Sang pelaku pun melakukan tindakannya dengan beragam motif, dari urusan sentimen kelompok, bisikan, gangguan mental, narsistik, hingga anggota kelompok ekstremis.
1. ABRAHAM LINCOLN, Presiden ke-16
LINCOLN adalah presiden pertama AS yang dibunuh. Ia ditembak oleh JOHN WILKES BOOTH pada 14 April 1865. Booth adalah aktor terkenal dan anggota keluarga teater Booth pada abad ke-19 dari Maryland. Saat itu, Lincoln dan istrinya, Mary Todd Lincoln, menghadiri pertunjukan khusus komedi “Our American Cousin” di Ford’s Theatre di Washington. Lincoln dibawa ke sebuah rumah di seberang teater untuk perawatan medis setelah dia ditembak di bagian belakang kepala. Lincoln meninggal keesokan paginya. Dukungannya terhadap hak-hak warga kulit hitam disebut-sebut sebagai motif di balik pembunuhan tersebut. Dua tahun sebelum pembunuhan itu, selama Perang Saudara yang memperebutkan perbudakan, Lincoln menelurkan Proklamasi Emansipasi yang memberikan kebebasan kepada para budak di dalam Konfederasi. Lincoln digantikan oleh Wakil Presiden Andrew Johnson. John Wilkes Booth ditembak mati pada 26 April 1865, setelah dia ditemukan bersembunyi di gudang dekat Bowling Green, Virginia.
2. JAMES GARFIELD, Presiden ke-20
GARFIELD adalah presiden kedua AS yang dibunuh, enam bulan setelah menjabat. Kala itu, dia sedang berjalan di area stasiun kereta api di Washington pada 2 Juli 1881. Ia berencana naik kereta ke New England sebelum langkahnya ”dihentikan” oleh CHARLES GUITEAU. Guiteau adalah seorang penulis dan pengacara Amerika. Ia diduga mengidap gangguan mental dan menganggap dirinya seorang Republikan yang setia. Ia berkepribadian narsistik dan yakin bahwa pekerjaannya untuk partai sangat penting bagi terpilihnya Garfield sebagai presiden pada 1880.
Alexander Graham Bell, penemu telepon, gagal menemukan peluru yang bersarang di dada Garfield menggunakan perangkat yang dirancang khusus untuk presiden. Garfield, yang terluka parah, terbaring di Gedung Putih selama beberapa minggu, tapi meninggal pada September setelah dibawa ke pantai New Jersey. Dia telah menjabat selama enam bulan. Garfield digantikan oleh Wakil Presiden Chester Arthur. Meski dinyatakan sakit jiwa, Guiteau dinyatakan bersalah dan dieksekusi di tiang gantungan pada 30 Juni 1882.
3. WILLIAM McKINLEY, Presiden ke-25
MCKINLEY ditembak setelah memberikan pidato di Buffalo, New York, pada 6 September 1901. Dia sedang berjabat tangan dengan orang-orang yang melewati garis penerima ketika LEON F. CZOLGOSZ melepaskan dua tembakan ke dadanya dari jarak dekat. Dokter memperkirakan McKinley akan pulih, tapi gangrene—kematian jaringan tubuh yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah atau infeksi bakteri—muncul di sekitar luka tembak. McKinley meninggal pada 14 September 1901, enam bulan setelah membuka masa jabatan keduanya. Ia digantikan oleh Wakil Presiden Theodore Roosevelt. Czolgosz, warga Detroit berusia 28 tahun, adalah seorang penganggur, anarkis, dan bekas buruh baja. Czolgosz dinyatakan bersalah di pengadilan dan dihukum mati di kursi listrik pada 29 Oktober 1901.
4. FRANKLIN D. ROOSEVELT, Presiden ke-32
ROOSEVELT, yang saat itu menjadi presiden terpilih, baru saja memberikan pidato di Miami dari belakang mobil yang terbuka ketika suara tembakan terdengar. Roosevelt tidak terluka dalam penembakan pada 15 Februari 1933 itu—tujuh belas hari sebelum dilantik—yang menewaskan Wali Kota Chicago Anton Cermak. GUISEPPE ZANGARA, sang penembak, dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati. Zangara adalah imigran Italia yang dinaturalisasi. Nyawa Roosevelt tertolong oleh aksi berani W.F. Cross, istri seorang dokter asal Miami, yang berhasil merebut senjata Zangara.
5. HARRY S. TRUMAN, Presiden ke-33
TRUMAN sedang berada di Blair House, di seberang Gedung Putih, pada 1 November 1950 ketika dua pria bersenjata semiotomatis German Luger 9 mm menerobos masuk. Truman tidak terluka, tapi seorang polisi Gedung Putih dan salah satu penyerang tewas dalam baku tembak. Dua polisi Gedung Putih lainnya terluka. Dua pria bersenjata itu adalah OSCAR COLLAZO dan GRISELIO TORRESOLA, dua pendukung militan pro-kemerdekaan Puerto Rico. Torresola tewas oleh petugas dalam peristiwa itu. Sedangkan Collazo ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Pada 1952, Truman meringankan hukuman Collazo menjadi penjara seumur hidup. Callazo dibebaskan dari penjara pada 1979 oleh Presiden Jimmy Carter.
BACA JUGA: Preman dan Kekuasaan
6. JOHN F.KENNEDY, Presiden ke-35
JOHN FITZGERALD KENNEDY (JFK) ditembak mati oleh LEE HARVEY OSWALD yang bersenjatakan senapan berkekuatan tinggi—Carcano Italia 6.5×52mm M91/38—saat mengunjungi Dallas pada 22 November 1963 bersama ibu negara Jacqueline Kennedy didampingi Gubernur Texas dari Partai Demokrat John Connally. Tembakan terdengar saat iring-iringan mobil presiden melewati Dealey Plaza di pusat kota Dallas. Kennedy dilarikan ke Rumah Sakit Parkland Memorial, tapi nyawanya tak tertolong. Connally, yang juga tertembak, berhasil diselamatkan. JFK digantikan Wakil Presiden Lyndon B. Johnson, yang dilantik di ruang konferensi di pesawat Air Force One. Lyndon adalah satu-satunya presiden yang mengambil sumpah jabatan di pesawat. Beberapa jam setelah pembunuhan tersebut, polisi menangkap Oswald setelah menemukan tempat penembak jitu itu di gedung terdekat, Texas School Book Depository. Oswald adalah bekas anggota Marinir AS yang baru saja dipekerjakan di Texas School Book Depository. Ia ditengarai sebagai penganut paham Marxisme dan membelot ke Uni Soviet. Pada Minggu, 24 November 1963, sewaktu polisi memindahkan Oswald dari markas besar polisi ke penjara daerah, pemilik sebuah klub malam di Dallas, Jack Ruby, menembaknya dari jarak dekat pada acara siaran langsung televisi. Oswald meninggal dua jam kemudian. Ribuan buku, dokumenter, siniar, acara televisi, dan film Hollywood didedikasikan untuk peristiwa itu. Namun, makin banyak informasi yang muncul, makin besar pula keraguan mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Dari teori arus utama soal keterlibatan CIA atau Kuba, menutup-nutupi UFO, hingga keterlibatan pihak lain selain Oswald.
7. GERALD FORD, Presiden ke-38
FORD menghadapi dua upaya pembunuhan dalam beberapa minggu pada 1975. Tapi ia tidak terluka dalam kedua insiden tersebut.
Pada 5 September 1975, di Sacramento, California, seorang wanita bernama LYNETTE “SQUEAKY” FROMME mencoba menembak Ford. Fromme diketahui sebagai pencandu narkoba dan pengikut Charles Milles Manson—seorang penjahat, pemimpin aliran sesat, dan musikus Amerika yang memimpin keluarga Manson. Lalu, pada 22 September 1975, perempuan bernama SARA JANE MOORE mengarahkan pistolnya ke Ford saat Ford meninggalkan Hotel Saint Francis di San Francisco, California. Moore adalah mantan informan dan akuntan FBI yang bermental tidak stabil dan terjerumus dalam politik revolusioner pinggiran. Fromme dan Moore menargetkan Ford sebagai simbol kebencian mereka terhadap kemapanan politik. Fromme dan Moore dibui di West Virginia. Fromme melarikan diri dari penjara pada 1979, tapi ditangkap dan dipindahkan ke fasilitas dengan tingkat pengamanan lebih tinggi. Moore juga mencoba melarikan diri pada 1989, tapi menyerahkan diri dua hari kemudian. Pada 31 Desember 2007, Moore dibebaskan bersyarat.
8. RONALD REAGAN, Presiden ke-40
REAGAN meninggalkan pidatonya di Washington, D.C., dan berjalan menuju iring-iringan mobilnya ketika dia ditembak oleh JOHN HINCKLEY JR., yang berada di antara kerumunan. Hinckley, 25 tahun, menderita psikosis akut dan berharap dapat menarik perhatian aktor Jodie Foster ketika dia menembak Reagan dan tiga orang lainnya di luar hotel Washington. Reagan pulih dari penembakan pada Maret 1981 itu. Tiga orang lainnya tertembak, termasuk sekretaris pers Reagan, James Brady, yang memyebabkannya lumpuh sebagian. Hinckley ditangkap dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa setelah juri memutuskan dia tidak bersalah dengan alasan adanya unsur kegilaan ketika menembak Reagan. Pada 2022, Hinckley dibebaskan dari pengawasan pengadilan setelah hakim memutuskan bahwa dia “tidak lagi membahayakan dirinya sendiri ataupun orang lain”. Konon, upaya pembunuhan terhadap Reagan ini mengubah skema pengamanan presiden AS. Sejak itu, magnetometer menjadi fitur yang lebih sering digunakan dalam acara-acara kepresidenan. Orang tidak bisa lagi berada begitu dekat tanpa dipindai secara menyeluruh.
9. GEORGE W. BUSH, Presiden ke-43
BUSH sedang berada di mimbar Freedom Square di Tbilisi—ibu kota dan kota terbesar di Georgia yang terletak di tepi Sungai Kura—pada 2005 dengan Presiden Georgia Mikhail Saakashvili ketika sebuah granat tangan RGD-5 dilemparkan ke arahnya. Pelempar granat itu berada di balik penghalang antipeluru ketika granat yang dibungkus kain itu mendarat sekitar 100 kaki dari Bush. Granat tersebut tidak meledak, dan tidak ada yang terluka, meski sempat mengenai seorang bocah wanita berusia sekitar 10 tahun. VLADIMIR ARUTYUNIAN, pelempar granat itu, dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Arutyunian diketahui sebagai anggota kelompok teroris Armenia.
10. THEODORE ROOSEVELT, Calon Presiden
Mantan presiden itu ditembak di Milwaukee pada 1912 ketika berkampanye untuk kembali ke Gedung Putih. ROOSEVELT sebelumnya menjabat dua periode sebagai presiden dan kembali mencalonkan diri sebagai kandidat pihak ketiga. Kertas-kertas terlipat dan kotak kacamata logam di saku Roosevelt tampaknya meredam dampak peluru sehingga dia tidak terluka parah. JOHN SCHRANK, si penembak, ditangkap dan menghabiskan sisa hidupnya di rumah sakit jiwa. Schrank adalah pemilik kedai Jerman-Amerika dari Jerman. Ia mengaku mendapat bisikan yang memberitahunya bahwa dia harus menghentikan Roosevelt terpilih untuk ketiga kalinya.
11. ROBERT F. KENNEDY, Calon Presiden
ROBERT F. KENNEDY adalah senator AS dari New York dan saudara laki-laki John F. Kennedy, yang dibunuh lima tahun sebelumnya. Ia ditembak SIRHAN SIRHAN dari jarak dekat pada 5 Juni 1968 di sebuah hotel di Los Angeles, California. Dalam peristiwa ini, lima orang lainnya terluka. Sirhan Sirhan dihukum karena pembunuhan tingkat pertama dan dijatuhi hukuman mati. Hukuman tersebut diubah menjadi penjara seumur hidup, di mana lelaki kelahiran Yerusalem itu tetap ditahan setelah permohonan pembebasannya ditolak pada 2021. Salah satu motif tindakan Sirhan adalah dukungan klan Kennedy kepada Israel.
(S. Maduprojo, diolah dari berbagai sumber)