25 July 2024

Kalam

Pada pagi yang rindang, tetumbuhan menjelma ayat-ayat Tuhan.

Aku membacanya satu demi satu, dan menyebutnya sebagai kalam.

Bumi menguap, matahari sayu, dan cahaya pun masih redup.

Orang-orang yang terlelap, hanya sebentar saja bangun, sekadar untuk melanjutkan sisa-sisa persetubuhan semalam.

Kusapa semesta dengan hati yang dingin dan bening.

(Asep Herna)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *