Mulai hari itu, siaran TV analog atau menggunakan antena konvensional disudahi, beralih ke siaran digital. Adapun landasan aturannya adalah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, di mana pemerintah wajib mengalihkan siaran televisi di wilayah NKRI dari sistem analog ke sistem digital mulai 2 November 2022. Program ini disebut analog switch-off (ASO). Dengan konversi siaran TV ini, pemerintah berdalih masyarakat akan mendapat siaran yang lebih jernih dan lebih banyak. Namun pemirsa harus membeli TV digital baru atau kotak konverter yang mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog atau bentuk sinyal digital lainnya—misalnya HDMI—yang dapat diterima di TV lama. Kebijakan baru itu masih berlanjut meski sempat menuai pro-kontra, baik tentangan dari sejumlah pemilik jaringan stasiun TV yang mengatakan masyarakat belum siap maupun belum meratanya pembagian set top-box alias kotak konverter.
ASO sendiri merupakan program global konversi dan migrasi siaran TV analog ke digital yang dilakukan masing-masing negara dengan jadwal yang berbeda. Ini merupakan sebuah evolusi siaran televisi entah yang ke berapa kali.
Meski keberadaan televisi dalam beberapa tahun belakangan mulai kalah populer oleh kehadiran sejumlah broadcast daring di YouTube, misalnya, siaran TV masih diminati. Ketika teknologi Internet dan siaran satelit mengubah cara orang menonton siaran TV, mesti diakui bahwa televisi merupakan salah satu penemuan terpenting pada abad ke-20. Berikut ini sejumlah fakta unik pada masa-masa awal perkembangan industri pertelevisian hingga 2000-an.
– Televisi elektronik pertama kali sukses didemonstrasikan di San Francisco, Amerika Serikat, pada 7 September 1927. Sistem ini dirancang oleh Philo Taylor Farnsworth, 21 tahun, yang tinggal di sebuah rumah tanpa listrik sampai ia berusia 14 tahun. Saat masih duduk di bangku sekolah menengah, Farnsworth mulai memikirkan sebuah sistem yang mampu menangkap gambar bergerak dalam bentuk yang dapat dikodekan ke gelombang radio, kemudian diubah kembali menjadi gambar di layar. Upaya ini sudah dilakukan Boris Rosing di Rusia. Di Inggris, sistem televisi mekanik, yang memindai gambar menggunakan piringan berputar dengan lubang yang disusun dalam pola spiral, telah dikembangkan John Logie Baird. Juga Charles Francis Jenkins di Amerika Serikat pada awal 1920-an. Namun, penemuan Farnsworth, yang memindai gambar dengan seberkas elektron, adalah nenek moyang televisi modern. Gambar pertama yang dia kirimkan adalah garis sederhana. Segera dia mengarahkan kamera jadulnya ke tanda dolar karena seorang investor bertanya, “Kapan kita akan melihat beberapa dolar dalam benda ini, Farnsworth?”
– Di era 1920-1930-an, negara-negara Asia pertama yang mulai mengembangkan siaran televisi mekanik dan elektronik adalah Siam—sekarang Thailand—pada 1931, meski dibatalkan karena revolusi di sana; Turkiye pada 1938, dan Jepang pada 1939.
– RCA, perusahaan yang mendominasi bisnis radio di Amerika Serikat dengan dua jaringan NBC-nya, menginvestasikan US$ 50 juta untuk pengembangan televisi elektronik. RCA menyewa ilmuwan kelahiran Rusia, Vladimir Kosma Zworykin, yang telah berpartisipasi dalam eksperimen Boris Rosing—peneliti televisi dari Rusia. Pada 1939, RCA menyiarkan pembukaan New York World’s Fair, termasuk pidato Franklin Delano Roosevelt—presiden pertama yang tampil di stasiun televisi. Belakangan, RCA membayar lisensi untuk menggunakan paten televisi ciptaan Farnsworth. RCA mulai menjual perangkat televisi dengan tabung gambar berukuran 5 x 12 inci. Perusahaan juga mulai menyiarkan program reguler, termasuk adegan yang ditangkap oleh unit bergerak, dan, pada 17 Mei 1939, pertandingan bisbol pertama yang disiarkan stasiun televisi, antara tim Universitas Princeton dan Columbia. Pada 1941, Columbia Broadcasting System (CBS), pesaing utama RCA di radio, menyiarkan dua siaran berita berdurasi 15 menit sehari di stasiun televisi New York-nya.
– Tampilan gambar televisi awalnya cukup “menyedihkan”. Semua aksi di pertandingan bisbol, misalnya, hanya mampu disiarkan oleh satu kamera. Keterbatasan teknologi kamera memaksa aktor dalam sebuah drama bekerja di bawah cahaya yang sangat panas. Mereka juga diharuskan memakai lipstik warna hitam dan riasan hijau karena kamera akan bermasalah dengan warna putih.
– Perang Dunia II memperlambat perkembangan televisi karena perusahaan seperti RCA mengalihkan perhatian mereka ke produksi militer. Kemajuan televisi semakin diperlambat oleh perebutan alokasi panjang gelombang dengan radio FM baru dan ketatnya peraturan pemerintah. Di Amerika, misalnya, hanya ada enam stasiun televisi eksperimental yang tetap mengudara selama masa perang, masing-masing di Chicago, Philadelphia, Los Angeles, dan Schenectady, N.Y., serta dua di New York City. Siaran televisi komersial berskala penuh mulai dilakukan pada 1947.
Baca Juga: Satu Pagi dan Sore Hari di Jalanan Jabodetabek
– Dulu, di era awal pertelevisian, pengambilan gambar acara berita mengandalkan perusahaan newsreel, yang karyanya telah ditampilkan sebelumnya di studio film. Jadi, stasiun televisi hanya mengambil gambar para pembawa acara berita.
– Di Amerika, jumlah pesawat televisi meningkat dari 6.000 pada 1946 menjadi sekitar 12 juta pada 1951. Pada 1955, setengah dari penduduk Amerika sudah memiliki satu pesawat televisi.
– Isu penyusupan paham komunisme di industri perfilman AS, termasuk siaran televisi, merebak pada 1947 hingga 1955. Adalah senator Joseph R. McCarthy yang berperan melawan “gerakan penyusupan” komunisme itu. FBI menerbitkan “Counterattack: The Newsletter of Facts on Communism” serta pamflet “Red Channels”—salah satunya berisi daftar hitam sekitar 151 artis pertunjukan yang diduga beraliran komunis. Sebagian besar produser, penulis, dan aktor yang dituduh memiliki kecenderungan sayap kiri masuk dalam daftar hitam tersebut. CBS bahkan melembagakan sumpah kesetiaan bagi karyawannya. Mantan reporter radio terkemuka, Edward R. Murrow, adalah salah seorang pegiat yang melawan tuduhan-tuduhan McCarthy. Ia pun membuat sejumlah siaran dokumenter yang mencoba mematahkan tuduhan-tuduhan McCarthy.
– Antara 1953 dan 1955 merupakan awal mula masa keemasan televisi di AS. Sejumlah program televisi mulai mengambil alih kejayaan siaran radio. Sebut saja drama musikal Peter Pan (1955), yang dibintangi Mary Martin, yang disiarkan jaringan NBC, yang mampu menarik lebih-kurang 60 juta pemirsa. Lalu program format majalah Today pada 1952, The Tonight Show pada 1953, serta jaringan televisi ABC yang menayangkan acara-acara berorientasi anak muda, seperti Disneyland dan The Mickey Mouse Club. Program-program lain yang terkenal, antara lain, The U.S. Steel Hour (1953), Twelve Angry Men (1954), Marty (1955), dan Playhouse 90 (1956). Tahun-tahun ini juga dimulai program kuis berhadiah seperti The $64,000 Question (1955) dan Twenty-One (1956).
– Program berita televisi pertama kali adalah liputan CBS soal konvensi pencalonan presiden dari dua partai besar pada 1952. Saat itulah istilah “anchorman” diduga pertama kali digunakan.
– Pada 1960-an, di AS, mulai muncul era TV kabel dan TV antena komunitas. Di New York City, misalnya, operator TV kabel dikontrak untuk menyiarkan pertandingan kandang tim bola basket dan hoki setempat. Pada 1971, siaran TV kabel sudah memiliki lebih dari 80 ribu pelanggan di New York. Kemudian jaringan yang dirancang khusus untuk didistribusikan oleh sistem kabel mulai bermunculan, seperti Home Box Office (HBO) pada 1975, “Superstation” Ted Turner/WTBS pada 1976, C-SPAN (siaran langsung parlemen), ESPN (olahraga), dan Nickelodeon (program anak-anak) pada 1979, serta Cable News Network (CNN) pada tahun berikutnya.
– Perkembangan televisi mengikuti pola yang berbeda di setiap negara. Sering kali pemerintah—bukan perusahaan swasta—memiliki sebagian, sebagian besar, atau semua jaringan utama. Di Inggris Raya, misalnya, British Broadcasting Corporation (BBC) membangun dan mempertahankan dominasi atas televisi. BBC, yang didanai oleh pajak atas penjualan pesawat televisi, membangun reputasi dengan memproduksi program berkualitas. Lalu Canadian Broadcasting Corporation (CBC) dipuji oleh beberapa pengamat atas keseriusan sebagian besar program berita dan urusan publiknya. Jaringan televisi utama Prancis juga didukung pemerintah. Namun dukungan itu cenderung ditujukan bagi stasiun televisi yang condong ke pihak-pihak yang kebetulan sedang berkuasa. Pada akhir 1980-an dan 1990-an, ketika sistem televisi kabel dan satelit langsung meningkatkan jumlah saluran, jaringan yang didanai pemerintah ini mulai melemah. Sebagian besar negara di seluruh dunia mulai bergerak mengikuti perkembangan industri TV di AS, yakni model jaringan televisi milik pribadi yang didukung pengiklan.
– Pada 1980-an, para politikus dan pemimpin pemerintah mulai akrab dengan cara kerja stasiun televisi. Mereka pun memanfaatkan media tersebut untuk mencapai tujuan. Contohnya adalah selama masa kepresidenan Ronald Reagan, yang sebelumnya menjadi pembawa acara program General Electric Theater (1954-1962). Para penasihat Reagan adalah sejumlah ahli seni yang mampu mengatur liputan-liputan paling menarik seputar kegiatan Sang Presiden. Mereka juga tahu bagaimana menyusun dan merilis pesan untuk memaksimalkan liputan positif dalam siaran berita televisi. Perang Teluk Persia pada 1991 memberikan bukti lain tentang kekuatan televisi, dengan siaran langsung bom-bom AS yang menghujani ibu kota Irak. Baik para pemimpin Irak maupun AS mengaku memantau CNN untuk membantu mengikuti berita perang.
– Pada 1980-an hingga 1990-an, jaringan televisi kabel menjamur. Video game juga mulai populer selama dekade ini, terutama di kalangan anak muda.
– Mulai era 1998, seiring dengan meningkatnya teknologi Internet, ketertarikan pemirsa terhadap siaran-siaran TV secara konvensional mulai meredup. Era baru “nonton” TV dimulai di World Wide Web (WWW)—situs web atau halaman web yang terhubung ke komputer lokal melalui Internet. Para pemirsa bisa melihat dan mencari siaran televisi di komputer. Jadwal televisi pada akhirnya dapat digantikan oleh sistem, di mana pemirsa dapat menonton program atau segmen program yang disimpan dan didistribusikan secara digital kapan pun mereka mau.
– Di Indonesia, TVRI menjadi stasiun TV pertama yang mengudara secara publik pada 24 Agustus 1962 dengan menyiarkan upacara pembukaan pesta olahraga Asia 1962. TVRI memonopoli siaran TV di Tanah Air sampai 1989, ketika stasiun televisi swasta pertama,RCTI, mulai siaran secara terbatas, dan diizinkan mengudara secara nasional pada 1993.
– Indonesia kebagian jadwal melaksanakan program ASO pada 2022, dimulai pada 2 November lalu, dengan mematikan siaran TV analog.
(S. Maduprojo, diolah dari berbagai sumber)