27 July 2024
Launching dan Diskusi Gerakan Satu Buku Satu Keluarga (Ilustrasi: Asep Herna)

Launching dan Diskusi Gerakan Satu Buku Satu Keluarga (Ilustrasi: Asep Herna)

Penulis 16 buku kreatif, Budiman Hakim, menggagas sebuah gerakan unik”: Satu Keluarga, Satu Buku!” Sangat menarik, karena Om Budiman Hakim, begitu orang sekitar memanggilnya, tak hanya menghimbau, tapi langsung melakukannya.

Setiap keluarga umumnya mempunyai album Foto Keluarga. Biasanya foto-foto tersebut berupa momen-momen emosional seperti perkawinan, kelahiran anak pertama, ulang tahun, piknik keluarga, wisuda, pernikahan dan lain-lain. Momen-momen penting tersebut sudah ketahuan kapan waktunya, tempatnya, sehingga kita bisa mempersiapkan diri untuk mengabadikannya. Semua foto dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam album foto keluarga.Akan tetapi pernahkah terpikirkan oleh kita? Ada banyak peristiwa mengharukan yang tidak tertangkap oleh kamera. Misalnya kelucuan anak-anak kita. Atau anak kita berkelahi dengan temannya. Anak kita sakit dan diopname di rumah sakit. Pertengkaran dengan suami/istri. Rumah kita kemalingan. Saudara dari kampung yang menginap di rumah kita dan gak mau pulang-pulang, dan masih banyak lagi.

“Nah, momen-momen seperti itu semua bisa kita tulis. Pokoknya apa pun yang mengandung momen emosional sebaiknya ditulis menjadi cerita. Ketika ceritanya sudah banyak, kita bisa kompilasi dan menjadikannya sebuah buku,” ujar Om Budiman Hakim, yang juga founder sebuah komunitas menulis dengan anggota ribuan orang, bernama The Writers ini.

Album Cerita Keluarga

Dengan cara ini, kata Om Bud, kita tidak hanya memiliki Album Foto Keluarga. Kita juga mempunyai Album Cerita Keluarga. Bayangkan! Buku itu akan menjadi harta pusaka yang sangat berharga. Anak kita, cucu kita bahkan generasi berikutnya yang tidak sempat bertemu dengan kita dapat membaca buku itu. Pastilah mereka akan sangat bahagia.

“Sejak lahir saya tidak sempat bertemu dengan kakek dan nenek saya. Saya sering menanyakan pada Ayah dan Ibu; kakek orangnya seperti apa, sih? Pekerjaannya apa? Tinggalnya di mana? Dan banyak lagi pertanyaan lainnya. Meskipun orang tua saya sudah berusaha menjawab semua pertanyaan itu, saya tetap tidak bisa membayangkannya. Seandainya kakek saya menulis buku tentang keluarganya, saya pasti akan bahagia sekali bisa membacanya. Saya bisa mengetahui karakternya, jalan pikirannya, prinsip hidupnya… pokoknya semua bisa saya ketahui,” panjang lebar Om Bud menjelaskan sirsilah idenya tersebut.

Movement ini, Om Budiman Hakim awali dengan menulis sebuah buku yang berjudul KDRT – Kemesraan Dalam Rumah Tangga. Isi buku ini bercerita saat ia bujangan dan bekerja sebagai copywriter. Di situ juga ada kisah pertemuan Om Bud dengan istrinya, lalu menikah. Kemudian terjadi hal-hal yang tersimpan dalam memorinya: Pertengkaran dengan istri. Punya anak pertama. Momen saat anak pertama kali berjalan. Pertama masuk sekolah. Pertama kali belajar naik sepeda. Saat berpisah dengan anak karena sang anak harus sekolah di Belanda. Momen anak pacaran. Dan sebagainya.

“Semua momen emosional yang terjadi, saya tuliskan. Buku ini akan menjadi milestone yang merupakan titik penting dalam aspek kehidupan keluarga kami,” lanjut Om Bud.

Launching Buku

Agar lebih jelas bagaimana persisnya movement ini, bagaimana kalau kalian datang ke acara “Launching Buku KDRT – Sebuah Movement”. Di sana Om Budiman Hakim akan membahas bagaimana cara membuat Album Cerita Keluarga. Apa saja yang bisa ditulis, dan momen-momen apa yang bisa diulas. Dengan cara demikian maka setiap keluarga akan mempunyai bukunya sendiri.

Launching buku ini akan diselenggarakan Hari Minggu, 19 November 2023, pukul 14.00, melalui Zoom. Aksesnya bisa di-klik langsung di sini. Atau bisa juga dengan akses berikut:

Meeting ID: 854 2305 0959
Passcode: 024983

https://us02web.zoom.us/j/85423050959?pwd=QlVPaUN5SFd1NXBTVDd4eFZGTTdNUT09

Meeting ID: 854 2305 0959
Passcode: 024983

1 thought on “Gerakan Satu Keluarga Satu Buku

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *