27 July 2024

Ilustrasi: Freepik.com

Donor darah. Frasa ini sudah biasa kita dengar. Banyak yang menafsirkan bahwa itu mengacu pada kegiatan menyumbangkan darah.

Tapi mungkin banyak yang enggak ngeh bahwa kata donor berarti ”ORANG yang menyumbangkan darah”. Coba kita tengok arti kata donor dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring.

do.nor

1. n penderma; pemberi sumbangan
2. n penderma darah (yang menyumbangkan darahnya untuk menolong orang lain yang memerlukan): — darah
3. n Fis unsur kimia yang jika ditambahkan ke dalam semikonduktor murni dapat menambah konsentrasi elektron bebas di dalam semikonduktor itu


Masih banyak yang menggunakan kata “pendonor” untuk mengacu pada orang yang melakukan kegiatan menyumbangkan darah, mata (donor mata), ataupun yang lainnya. Padahal, berdasarkan makna sebenarnya, cukup kata donor untuk menjelaskan subyek yang menyumbangkan sesuatu tersebut. Contohnya ya donor darah tadi, yakni orang yang mendermakan darahnya. Jadi, kalimat seperti ini, “Yuk, kita donor darah!”, artinya yuk kita (menjadi) penyumbang darah, bukan yuk kita melakukan (kegiatan) donor darah.

Sudah Ada Sejak 800 SM

Istilah donor ditengarai sudah muncul sekitar abad ke-15. Kata donor berasal dari bahasa Anglo-Prancis ”donour”, Prancis Kuno “doneur”, Prancis Modern “dooneur”, serta bahasa Latin “donatorem” (bentuk nominatif donator/donatur) yang berarti “orang yang memberi atau menganugerahkan, orang yang memberikan hibah”.

Kisah tentang “donor organ tubuh manusia” konon sudah menjadi bagian dari mitos Yunani Kuno, Romawi, India, Mesir, dan Cina sejak 600 Sebelum Masehi. Kegiatan “transplantasi” organ disebut-sebut dilakukan oleh para dewa dan tabib dengan menggunakan bagian tubuh yang berasal dari mayat dan hewan.

Kegiatan transplantasi pertama di dunia, salah satunya, terdokumentasikan di Ebers Papyrus atau Papirus Ebers, sebuah papirus medis Mesir pada tahun 1550 SM. Ini adalah salah satu papirus medis tertua dan terpenting pada era Mesir Kuno. Dalam Papirus Ebers tersebut ditulis mengenai pencangkokan kulit untuk pengobatan luka bakar. Sekitar 600 SM, ahli bedah India, Sushruta, yang dikenal sebagai bapak pembedahan, melakukan operasi bedah plastik pertama, termasuk cangkok kulit dengan ketebalan penuh.



BACA JUGA: Harley-Davidson di Ujung Waktu?



Sementara itu, kisah transfusi darah pertama kali dicatat berawal pada 1628. Saat itu, dokter Inggris, William Harvey, menemukan soal peredaran darah pada manusia. Berbagai percobaan transfusi darah diyakini mulai dilakukan setelah penemuan soal peredaran darah itu. Transfusi darah pertama kali tercatat terjadi di Inggris. Dokter Richard Lower melakukan percobaan transfusi darah pada anjingnya, yang berasal dari anjing lainnya.

Lalu, pada 1667, Jean-Baptiste Denis di Prancis serta Richard Lower dan Edmund King di Inggris secara terpisah melaporkan keberhasilan melakukan transfusi dari domba ke manusia. Lower mencatat sejumlah penemuannya ini dalam buku berjudul Tractatus de Corde.

Transfusi darah pertama kali dari manusia ke manusia tercatat terjadi pada 1818, di mana dokter kandungan Inggris, James Blundell, melakukan transfusi darah manusia pertama kepada pasien untuk pengobatan perdarahan pascapersalinan.

Kendati Lower dan sejumlah peneliti merintis soal transfusi darah, WHO memutuskan mengambil tanggal lahir Karl Landsteiner, 14 juni, sebagai Hari Donor Darah Sedunia. Pada 1901, Landsteiner, ilmuwan berkebangsaan Austria-Amerika, menemukan penggolongan darah O, A, B, dan AB pada darah manusia. Ini merupakan salah satu penemuan terpenting dalam sejarah donor/transfusi darah antar-manusia.

(S. Maduprojo, dari berbagai sumber)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *