27 July 2024

Membongkar Rahasia Kata (Foto: Milaya Samatha Gaea)

Mengapa sebuah kata mampu mempengaruhi kita? Mengapa kata bisa mengubah persepsi manusia? Mengapa kata bisa membangkitkan kesedihan, kegembiraan, kebaikan, bahkan kehancuran? Mengapa dari kata bisa bermula peperangan, dan karena kata pula kemudian tercipta perdamaian?

Pertanyaan-pertanyaan di atas semakin membangkitkan kita untuk kemudian kian sadar bahwa betapa dahsyat sebuah kata. Dan beruntung, karena rahasia kedahsyatan sebuah kata, bahkan bunyi, kini sudah dibabar dengan detail oleh sebuah buku berjudul The Power of Hypnotic Copywriting karya Asep Herna dan diterbitkan oleh BraveBooks awal tahun 2023 ini.

Menggabungkan 2 Metode Dahsyat

Hypnotic Copywriting ini adalah hasil pengembangan orisinil penulisnya, yang memang adalah praktisi puluhan tahun di kedua bidang bahasan buku ini. Penulis, Asep Herna, adalah seorang creative director sebuah perusahaan advertising dengan basic copywriter alias penulis naskah iklan. Dari disiplin ini, ia adalah orang di balik campaign-campaign besar brand-brand nasional maupun multinasional seperti Djarum Black, KitKat, Mercedes-Benz, Daihatsu, McDonalds, Danamon, Indosat, dan ratusan brand lainnya. Kreativitasnya telah menyabet beberapa penghargaan kreatif seperti gold, silver, bronz atau bahkan sekadar nominator di Citra Pariwara, Pinasthika maupun New York Festival.

Baca juga: The Most Dangereous Word in the World

Asep Herna juga adalah praktisi hypnosis. Ia adalah instruktur hipnoterapi yang telah berhak memberikan sertifikasi hipnoterapi tingkat nasional. Alumninya pun sudah ratusan. Ia bahkan pernah menghipnosis massal sekitar 5000 pelajar di GBK, Senayan, Jakarta sekaligus dalam rangka persiapan ujian nasional (UN), ketika saat itu UN menjadi semacam ketakutan berjamaah para pelajar.

Dari penguasaan mendalam 2 disiplin ilmu tersebut, lahirlah buku The Power of Hypnotic Copywriting ini, yang memang sengaja penulis gabungkan antara Hypnotic method dan Copywriting.

Memprogram bukan Mempengaruhi

Hypnotic adalah kondisi ketika seseorang berada dalam keadaan sangat sugestif, kondisi saat seseorang mengakses subconscious mind (pikiran bawah sadar) dirinya. Ketika berada dalam kondisi ini, seseorang sedang mengalami trance, yaitu fokus pada internal dirinya. Sementara copywriting adalah metode penulisan persuasif yang tujuannya mempengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan sesuai  pesan yang ditulis.

Dengan demikian, Hypnotic Copywriting adalah metode penulisan yang menyasar subconscious mind pembaca, sehingga pembaca bertindak sesuai dengan pesan dalam tulisan tersebut. Menurut Asep Herna, karena sasaran dalam tulisan ini adalah subconscious mind pembaca, maka afektivitas daya geraknya jauh berlipat-lipat dari sekadar metode copywriting biasa. Kalau copywriting sifatnya hanya mempengaruhi, maka hypnotic copywriting ini sifatnya memprogram diri. Maka, bisa kita bayangkan dahsyat efeknya.

Awas! Di Buku ini Banyak Permainan Mentalnya

Buku ini sangat penting dikuasai oleh para copywriter, para pemilik brand, para penulis di genre apapun, para politisi yang ingin memiliki skill dalam mempengaruhi audiens, atau disiplin apapun yang relevan. Di dalam buku ini dengan detail terlebih dahulu diungkap mengenai mekanisme mental manusia. Menurut Asep, menulis itu ihwal skill dalam berkomunikasi dengan mental manusia. Maka sebelum proses komunikasi dilakukan, memahami mekanisme mental audiensnya adalah hal sangat esensial.

Bagian berikutnya, teknik memetakan tingkat sugestivitas manusia, lengkap dengan permainan-permainan mental yang bisa langsung diaplikasikan. Bahkan di buku ini, penulis sekaligus mempraktikkannya secara tekstual terhadap pembaca.

Permainan-permainan mental yang dilakukan di dalam buku ini pun bukan tanpa tujuan, tapi merupakan upaya penulis untuk masuk ke bahasan berikutnya, bahwa bahasa, termasuk kata bahkan bunyi, adalah alat untuk menciptakan trance. Penulis pun lengkap membahas hubungan antara bahasa dan trance.

Di bagian selanjutnya, baru penulis menghadirkan pola-pola Hypnotic Copywriting. Ini adalah pola yang sudah penulis buktikan dalam menjalankan campaign keseharian  terhadap brand-brand yang ia handle.

Menurut kami, di buku ini penulis terlalu boros berbagi rahasia hypnotic copywriting. Mengapa demikian? Sesungguhnya buku ini adalah kunci keilmuan yang biasa penulis berikan di pelatihan tatap muka secara eksklusif dengan biaya jutaan rupiah. Tapi kini, semuanya, bisa dipelajari dan dipraktikkan langsung lewat buku setebal 196 halaman ini. Bahkan, pengajaran di buku ini menjadi lebih signifikan, karena media belajarnya adalah tulisan alias huruf. Hypnotic copywriting jadi menyentuh esensinya sebagai metode penulisan yang menghipnotis. Apalagi, di beberapa bagian, penulis sekaligus mendemonstrasikan kekuatan penulisan hypnotic secara interaktif dengan pembaca.

Dengan metode interaktif tersebut, buku ini jadi asyik dibaca, karena tak melulu teoretik, tapi sekaligus menghadirkan pengalaman langsung dalam merasakan dahsyatnya. Menarik sekali, kan?

(Redaksi Catatankaki)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *