Sumber: Freepik

Sempat aku temui kamu, di ujung huruf itu

Lalu aku selalu saja mengira-ngira, dari rongga bagian mana bunyi yang kaukirim padaku

–Dinginnya hangat, hangatnya senyap

Ia begitu terpola, melumatkan kegelisahan, membangkitkan harapan, menjambak letupan gairah yang kunamakann hidup, membentuk spektrum cahaya yang riapnya merayap lalu lenyap.

Aku kembali mengira-ngira, dari rongga serupa apa bunyi yang kaurapalkan padaku

–Sunyinya ramai, ramainya sepi

(Asep Herna)

By redaksi

Catatankaki merupakan situs online yang dengan renyah mengulas segala hal terkait kata, budaya, filsafat, komunikasi, dan isu-isu humaniora populer lainnya. Dengan mengusung tagline "Narasi Penuh Nutrisi", Catatankaki mengemas semuanya secara ringan tapi mendalam; lugas tapi bernas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *