Ilustrasi: Freepik

mengais pada segumpal duka
duka tak abadi tapi dirasa
dirasa bagai membelah dada
dada membuncah tak berdaya

sinaran yang tak bertepi
bertepi dan menyepi
menyepi dari seluruh sisi
sisi yang tak pernah mati

mata cinta membuka asa
menerobos ruang tak bernyawa
tak menyelinap menembus duka
dan akhirnya surga tempat kembalinya

mata cinta
sisi rasa dalam indahnya

(Ardian, 160822)

By redaksi

Catatankaki merupakan situs online yang dengan renyah mengulas segala hal terkait kata, budaya, filsafat, komunikasi, dan isu-isu humaniora populer lainnya. Dengan mengusung tagline "Narasi Penuh Nutrisi", Catatankaki mengemas semuanya secara ringan tapi mendalam; lugas tapi bernas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *