ilustrasi: Freepik

Penggunaan frasa ”ahli waris” dan kata ”pewaris” kerap dipertukarkan penggunaannya.

Kita lihat contoh pada kalimat berikut: “Monang adalah pewaris tunggal kekayaan orang tuanya sehingga ia kini jadi kaya raya”. Padahal yang dimaksudkan dalam kalimat tersebut adalah “Monang adalah (penerima warisan) tunggal kekayaan orang tuanya…”.

Kita lihat arti “ahli waris” dalam KBBI.

ahli2 » ahli waris
⇢ Tesaurus
– orang yang berhak menerima warisan (harta pusaka)

Lalu, kita lihat pula arti “pewaris” dalam KBBI.

waris1 » pe.wa.ris
⇢ Tesaurus
– n orang yang mewariskan

Jadi, contoh kalimat di atas, “Monang adalah pewaris tunggal kekayaan orang tuanya”, seharusnya menjadi “Monang adalah ahli waris tunggal kekayaan orang tuanya sehingga ia kini jadi kaya raya”.

Adapun contoh kalimat yang tepat untuk kata “pewaris” adalah sebagai berikut: “Sebagai pewaris harta kekayaan itu, kedua orang tua Monang sudah membaginya dengan bijaksana”.  

Mudah-mudahan bisa dipahami, ya…

(S. Maduprojo)

By redaksi

Catatankaki merupakan situs online yang dengan renyah mengulas segala hal terkait kata, budaya, filsafat, komunikasi, dan isu-isu humaniora populer lainnya. Dengan mengusung tagline "Narasi Penuh Nutrisi", Catatankaki mengemas semuanya secara ringan tapi mendalam; lugas tapi bernas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *