Tampilan dalam KBBI

Kadang-kadang Mas Bejo itu suka “usil”. Sejumlah hal yang sudah ditentukan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring Kemdikbud, misalnya, dia klaim membingungkan. Kali ini kata “terpincut” dan “tersengsem”.

Coba kita lihat di KBBI tentang kata “terpincut” dan “tersengsem”. “Kepincut” di KBBI dibakukan menjadi “terpincut”. Sedangkan “kesengsem” dibakukan menjadi “tersengsem”. “Kepincut” dan “kesengsem” masih tertera dalam lema di KBBI, dengan keterangan sebagai ragam cakapan dalam bahasa Jawa. Nah, untuk kata yang sejenis, KBBI tidak membakukan kata “keblinger” menjadi “terblinger” serta kata “keserimpet” menjadi “terserimpet”. KBBI memasukkan lema “keblinger” dan “keserimpet” sebagai ragam cakapan dalam bahasa Jawa.

Menurut Mas Bejo, sebagai orang Jawa—kata kepincut, kesengsem, keblinger, dan keserimpet ini berasal dari bahasa Jawa—hal itu janggal. KBBI menempatkan kata “pincut” dan “sengsem” (seolah-olah) menjadi kata dasar, lalu ditambahi awalan “ter-“. Tapi hal itu tidak berlaku untuk “keblinger” dan “keserimpet”, alih-alih dibakukan menjadi “terblinger” dan “terserimpet”.

Baca Juga: Pemukiman atau Permukiman, Sih?


Dalam bahasa Jawa, ada awalan (prefiks) “ke-“ atau “ka-“ yang menandakan verba pasif, seperti kepincut, kesengsem, keblinger, keserimpet, keciduk, keselek, ketarik, dan sebagainya. Imbuhan-imbuhan itu dapat berarti “ter-” dalam bahasa Indonesia yang menunjukkan adanya unsur ketidaksengajaan.

Nah, singkat kata, menurut Mas Bejo, kalau KBBI mau konsisten, seharusnya bentukan “terblinger/terbelinger” dan “terserimpet” ada dalam lema KBBI. Begitu juga kata “keciduk”, misalnya, yang tidak ada dalam lema KBBI, tapi sudah dibakukan menjadi “terciduk”.

Bingung, ya? Sama…

(S. Maduprojo)


By redaksi

Catatankaki merupakan situs online yang dengan renyah mengulas segala hal terkait kata, budaya, filsafat, komunikasi, dan isu-isu humaniora populer lainnya. Dengan mengusung tagline "Narasi Penuh Nutrisi", Catatankaki mengemas semuanya secara ringan tapi mendalam; lugas tapi bernas.

One thought on “‘Terpincut’ dan ‘Tersengsem’ yang Membingungkan”
  1. KBBI lama-lama semau gua banget. Konsistensi dan logika bahasanya kerap membingungkan. Oh, Kamus Bikin Bingung se-Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *