14 October 2024
ally-3839139__340
Jalanan di depan rumah. (Foto: Pixabay.com)

Sudah hampir sebulan ini Mas Bejo uring-uringan. Bagaimana tidak, jalanan di depan rumahnya rusak. Aspal yang tadinya melapisi tanah jalanan turun, retak-retak.

Cuaca di bulan Juni ini memang di luar kebiasaan musim-musim sebelumnya. Biasanya, Juni sudah memasuki musim kemarau. Eh, sekarang air hujan hampir tiap sore jatuh dari langit.

“Mas, jalanan di depan Mas Bejo amblas, ya?” ujar Pak Bondan, tetangga satu RT Mas Bejo. “Eh, iya Pak Bondan. Sudah lama sih aspalnya berlubang-lubang, ditambah terkena air hujan. Saya sudah laporkan ke Pak RW, sih,” ucap Mas Bejo.

Sesampai di rumah, eh kok Mas Bejo teringat kata-kata Pak Bondan tadi, ya. “Amblas? Emangnya…,” gumam Mas Bejo. Wait…. Coba cari buku pintar deh, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sembari ngupi-ngupi dan makan camilan, Mas Bejo asyik membuka-buka halaman KBBI.

Nah, di situ “ambles” tertulis:

am.bles /amblês/
⇢ Tesaurus
v Jw turun (ke dalam tanah); tenggelam: gedung-gedung di Jakarta setiap tahun — beberapa sentimeter

Lalu, sedikit menyeruput lagi kopinya, Mas Bejo melirik arti kata “amblas”. Di situ tertulis:

am.blas
⇢ Tesaurus
1. v cak hilang; lenyap: hartanya — di meja judi
2. v cak ki
tidak muncul-muncul lagi
3. v turun dari permukaan, biasanya digunakan untuk permukaan tanah: jalan yang — itu mengakibatkan kemacetan sepanjang tiga kilometer

Baca juga: Jalan Aman Datuk Modjoindo

Wah, mulai tahu perbedaannya, sih. Tapi kok KBBI agak membingungkan, ya? Pengertian nomor 3 di KBBI soal “amblas” mirip dengan pengertian “ambles”. Jiwa kritis Mas Bejo pun bangkit.

Mas Bejo pun akhirnya memilih kata “ambles” khusus untuk hal-hal yang berkaitan dengan permukaan tanah, permukaan gedung, dan sejenisnya. Sedangkan “amblas” digunakan untuk hal-hal di luar itu.

Pada satu kesempatan, dia pun bertemu dengan Pak Bondan. Nah, kebetulan neh, batin Mas Bejo.

“Pak Bondan, jalan di depan rumah saya masih ambles, uang saya bakal sedikit amblas neh buat betulinnya…waduhhh, mana para pengurus RW dan kelurahan juga pada amblasss…,”  ujar Mas Bejo. Sambil garuk-garuk kelapa, Pak Bondan menimpali Mas Bejo. “Iya, ya, Mas. Kita benerin dikit-dikitlah, jangan sampai semangat kita jadi ambles, ya…”

“Semangat kita jadi amblasssssssssssss Pak Bondan!!!!!!!!!” (S. Maduprojo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *